Bisnis.com, PADANG - Luas lahan dan produksi kakao di Sumatera Barat meningkat pesat sejak 5 tahun terakhir dan pada tahun ini mencapai 154.129 hektare, dengan produksi sebanyak 88.967 ton per tahun.
"Kami berupaya mendorong masyarakat untuk memperluas lahan dan jumlah produksi. Selama 5tahun terakhir luas perkebunan kakao di Sumbar bertambah 53.115 hektare dari awalnya hanya 101.014 hektare pada 2010," ujar Kepala Dinas Perkebunan Sumbar Fajaruddin, Senin (22/12).
Dia menjelaskan pada 2010 produksi kakao Sumbar hanya 49.638 ton per tahun. Angka itu meningkat pada tahun 2014 menjadi 88.967 ton per tahun, atau meningkat sebesar sekitar 79 persen menjadi 39.329 ton.
Menurut dia, penambahan lahan tersebut cukup memberikan penghasilan tambahan kepada masyarakat terutama petani, karena 100 persen lahan kakao di Sumbar dimiliki oleh petani.
"Potensi kakao dan kualitas kakao kita cukup bagus. Apalagi petani kita masih punya lahan untuk dikembangkan," ungkapnya.
Menurut dia, bertambahnya luas lahan dan produksi kakao itu karena tanaman itu bisa ditanam dengan memanfaatkan lahan rumah petani yang tidak terlalu luas.
"Memiliki beberapa batang tanaman kakao telah bisa memberikan nilai lebih dari segi ekonomis, karena itu cukup banyak masyarakat yang tertarik untuk menanam kakao di lingkungan rumah mereka," kata dia.
Seiring dengan sambutan baik masyarakat terhadap tanaman kakao itu, Dinas Perkebunan Sumbar menurut dia juga memberikan pembinaan kepada kelompok-kelompok tani terutama terkait bibit berkualitas dan proses pemeliharaan. Dengan demikian, produksi kakao di Sumbar terus bisa ditingkatkan.