Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saxophone Bambu Dipatenkan Swedia, Menteri Koperasi & UKM: Ini Tak Boleh Terjadi Lagi

Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga menegaskan pemerintah akan melindungi hak kekayaan intelektual (HAKI) produk ekspor yang dihasilkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar tak dipatenkan oleh negara lain.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga menegaskan pemerintah akan melindungi hak kekayaan intelektual (HAKI) produk ekspor yang dihasilkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar tak dipatenkan oleh negara lain.

Sebelumnya, Puspayoga mendengar keluhan Adang Muhidin, pemilik Indonesia Bamboo Community di Bandung, Jawa Barat. Sang pemilik menuturkan dirinya pernah mengekspor saxophone dari bambu ke Swedia yang ternyata dipatenkan oleh negara tersebut.

"Ini tidak boleh terjadi lagi. Kita harus melindungi kreativitas para UKM kita dalam memproduksi barang. Karena produk dengan kreativitas yang luar biasa itu yang bisa bersaing di pasar global", kata Puspayoga dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Minggu (21/12/2014).

Sementara itu, Adang menjelaskan, sejak didirikan pada April 2011 lalu, dirinya sudah mampu membuat alat musik dari bambu untuk pasar ekspor ke negara-negara seperti AS, Jepang, Malaysia, Meksiko,Belgia, Prancis, Belanda, Yunani, Filipina, dan Singapura. Setidaknya ada  14 macam alat musik dari bambu seperti Biola, gitas, gitar bass, dan alat-alat tiup.

Namun, Adang mengimbau, khusus untuk alat musik tiup seperti Saxophone tidak dikeluarkan dulu, sebelum urusan hak patennya selesai. "Kita tidak mau kecolongan lagi seperti pernah terjadi dibeli oleh orang Swedia lalu dipatenkan di negaranya,” imbuh Adang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper