Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produktivitas Padat Karya Rendah

Industri padat karya tidak hanya melempem dilihat dari iklim ketenagakerjaan melainkan pula produktivitas.n
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Industri padat karya tidak hanya melempem dilihat dari iklim ketenagakerjaan melainkan pula produktivitas.
 
Arryanto Sagala selaku Kepala Badan Pengkajian Iklim, Kebijakan, dan Mutu Industri (BPKIMI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencontohkan produktivitas industri tekstil Vietnam lebih baik dibandingkan dengan Indonesia.
 
“Di Vietnam bisa menghasilkan delapan celana per hari dengan waktu kerja 44 jam seminggu. Indonesia enam celana per hari dengan waktu kerja 40 jam per minggu,” katanya, di Jakarta, Senin (1/12/2014).
 
Berangkat dari kondisi tersebut, Kemenperin hendak menunjukkan bahwa buruh sebaiknya tidak sekadar menuntut kenaikan upah. Manakala produktivitas perusahaan baik maka komponensasi yang diterima pekerjapun lebih tinggi.
 
BPKIMI mencatat kenaikan biaya-biaya terkait dengan kegiatan produksi merupakan salah satu aspek yang selalu jadi kendala. Ongkos yang dimaksud ialah upah tenaga kerja dan tarif tenaga listrik. Sektor padat karya paling terbebani masalah ini ketimbang industri lain.
 
Upah minimum pekerja di Indonesia termasuk dalam tiga besar yang tertinggi di Asean. “UMR Vietnam itu baru UUS$113, Kamboja US$80, tetapi kita sudah US$226 per bulan. Daripada menuntut parfum [masuk dalam KHL], lebih baik diam-diamlah,” ucap Arryanto.
 
Selama periode 2008 – 2013 Badan Pusat Statistik mencatat ada tambahan penyerapan tenaga kerja 2,27 juta orang dari 12,55 juta (pada 2008) menjadi 14,82 juta (pada 2013). Pada kurun waktu ini industri rerata menyerap sekitar 454.000 pekerja setiap tahun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper