Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MENTERI ESDM: Harga BBM Naik, Jumlah Kemiskinan Turun

Menteri Energi & Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi sejak 18 November 2014 akan menurunkan tingkat angka kemiskinan masyarakat.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Energi & Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi sejak 18 November 2014 akan menurunkan tingkat angka kemiskinan masyarakat.

"Kenaikan harga BBM ini dialihkan untuk peningkatan kesejahteraan dengan demikian tingkat kemiskinan bakal turun," ujarnya di Jakarta, Rabu (26/11/2014).

Menurut dia, kenaikan harga BBM merupakan upaya mengalihkan subsidi yang sebelumnya dinikmati 70-80% kelas menengah ke program pengentasan kemiskinan.

Dia mengatakan penurunan tingkat kemiskinan juga sudah terjadi pada kenaikan harga BBM sebelumnya. "Data sejak 2013 menunjukkan seperti itu," ujarnya.

Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan yang sebelumnya 37 persen pada 2003 turun menjadi 28 persen di 2014.

Sudirman juga mengatakan pemerintah harus terus berani mengeluarkan kebijakan tidak populis seperti kenaikan harga BBM, tetapi memberikan dampak baik bagi masyarakat.

"Jangan memanjakan masyarakat dengan subsidi BBM tinggi, karena membuat daya saing rendah," ujarnya.

Di sisi lain, lanjutnya, pemerintah akan memperbaiki struktur pasar seperti menghilangkan penyelundupan BBM.

Selain juga, menjamin ketersediaan BBM di masyarakat baik subsidi maupun nonsubsidi.

Pemerintah per Selasa (18/11) pukul 00.00 WIB menaikkan harga BBM bersubsidi jenis premium dari Rp6.500 menjadi Rp8.500 per liter dan solar dari Rp5.500 menjadi Rp7.500 per liter.

Kenaikan harga tersebut memberikan pengurangan subsidi BBM lebih dari Rp100 triliun per tahun.

Pemerintah akan mengalihkan subsidi BBM dari sebelumnya konsumtif ke produktif seperti membiayai infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan serta memberikan perlindungan kepada 15,6 juta kepala keluarga miskin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper