Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang MEA, Koperasi Simpan Pinjam Tingkatkan Daya Saing

Asosiasi Koperasi Simpan Pinjam Indonesia (Askopindo) menghimbau para pemilik koperasi meningkatkan layanan kepada anggota. Hal ini dilakukan agar koperasi simpan pinjam (KJS) bisa bersaing dengan lembaga pembiayaan lain jelang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Koperasi Simpan Pinjam Indonesia (Askopindo) menghimbau para pemilik koperasi meningkatkan layanan kepada anggota. Hal ini dilakukan agar koperasi simpan pinjam (KJS) bisa bersaing dengan lembaga pembiayaan lain jelang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.

Ketua Askopindo Sahala Panggabean mengatakan salah satu faktor yang mempersulit perkembangan KSJ adalah permodalan. Lantaran tak bisa memberi dana kepada anggotanya, ada beberapa koperasi akhirnya kalah bersaing dengan lembaga pembiayaan lain.

“Permodalan menjadi momok utama dalam perkembangan KSP. Kami bekerja sama dengan Lembaga  Pengelola Dana Bergulir [LPDB]. Mereka memberi dana bagi KSP untuk meningkatkan bisnisnya,” ujarnya di sela-sela acara KSP Awards 2014 di Jakarta, Selasa (18/11/2014).

Sahala menambahkan jumlah besaran dana yang diberikan oleh LPBD berkisar 80% dari total dana atau berjumlah Rp5 trilyun. Adapun, untuk sisanya merupakan dana dari anggota KSP dan lembaga perbankan.

“Jika dana makin banyak, tak menutup kemungkinan KSP mampu membiayai sektor riil a.l. perkebunan kelapa sawit dan kapal nelayan. Meski saat ini KSP masih fokus memberi dana pinjaman ke sektor mikro,” katanya.

Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) Choirul Djamhari mengatakan KSP saat ini mencapai 109.044 unit. Jumlah tersebut merupakan separuh dari total koperasi di Indonesia yakni 208.000 unit.

“Jumlah KSP yang aktif mencapai 70%. KSP yang nonaktif biasanya mengalami kesulitan modal karena tingginya permintaan pinjaman dari anggota. Status ketidakativan pun tidak permanen,” ujarnya.

Soal persaingan menjelang MEA 2015, Choirul mengatakan pemerintah optimis KSP bisa berkompetisi di era pasar bebas. Berbeda dengan lembaga pembiayaan lain, koperasi memiliki struktur organisasi sederhana dan mampu menjangkau masyarakat kelas menengah ke bawah.

“Tujuan koperasi saat ini masih fokus membidik pelaku usaha mikro yang tidak bisa dilayani oleh bank dan lembaga pembiayaan lainnya,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper