Bisnis.com, JAKARTA - Angkutan laut perintis di Tanah Air kurang berkembang lantaran minimnya dukungan pendanaan dari pemerintah baik melalui APBN maupun APBD.
"Selain persoalan terbatasnya dana, persoalan lain yang ikut mendera yakni pemilihan rute perintis didasarkan pada kepentingan parsial, kontrak pengangkutan perintis belum didukung penuh oleh perbankan," kata Raja Oloan Saut Gurning, Kepala Pusat Kerjasa Sama dan Promosi IPTEKS ITS/Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat ITS.
Dia mengemukakan masalah dari aspek operasional meliputi total waktu layar balik (round voyage) masih diatas 14 hari, kecepatan kapal yang rendah atau masih banyak di bawah 8 knot, jadwal keberangkatan dan kedatangan tidak jelas.
"Sering mengalami kendala terkait kesediaan bahan bakar solar kapal di pelabuhan".
Menurutnya, permasalahan yang tidak kalah utama adalah armada kapal, dimana masih banyak tipe kapal general cargo yang tidak cocok dengan persyaratan pengangkutan penumpang, umur kapal yang relatif tua diatas 20 tahunan.