Bisnis.com, JAKARTA - PT Rajawali Nasional Indonesia (RNI) semakin gencar melakukan diversifikasi produk hasil olahan tebu sebagai bentuk mengembangkan industri pangan dalam negeri.
Direktur Utama PT RNI Ismed Hasan Putro menyatakan diversifikasi yang dimaksud yaitu konversi produk turunan tebu menjadi etanol, biodiesel, dan jenis turunan lainnya.
"Sehingga ketika harga gula sedang jatuh, kami bisa bermanuver memproduksi produk lain yang harganya sedang bagus di pasaran, saat ini 56% nafas RNI ditentukan oleh gula," katanya dalam keterangan resmi, (19/10/2014).
Selain itu, pabrik gula rafinasi yang segera dibangun RNI diharapkan dapat menjadi sarana perbaikan produksi sehingga dapat menghasilkan produk yang bernilai tambah guna memberikan pemasukan yang signifikan bagi perusahaan.
Sebelumnya, Ismed mengatakan selama 2 tahun terakhir pasar gula tebu nasional tergusur dengan adanya gula rafinasi yang lebih murah.
RNI yang memiliki lahan tebu 20.000 ha di Cirebon, Jawa Barat, itu tengah merampungkan pabrik gula rafinasi. Fasilitas produksi akan dibangun bertahap mulai dari kapasitas produksi 700 tons cane per day (TCD) atau senilai Rp400 miliar.
"Sudah tidak ada alasan lagi untuk RNI santai dalam melakukan ekspansi pangan," katanya. Ismed mengatakan pengembangan diversifikasi ini juga dapat berkontribusi atas terwujudnya kedaulatan pangan nasional.
"Tidak larut dalam aktivitas bisnis semata, tetapi juga memberikan kontribusi dalam hal produktivitas dan pemerataan pangan," katanya. Dia mengatakan prioritas lainnya seperti melakukan perbaikan produksi pada pabrik-pabrik RNI, salah satu contohnya yang dilakukan pada Rajawali II.