Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelindo IV Habiskan Rp641 Miliar Kembangkan Pelabuhan

Operator pelabuhan Kawasan Timur Indonesia, PT Pelindo IV merealisasikan belanja modal hingga 70% untuk pengadaan alat bongkar muat peti kemas serta penguatan konstruksi dermaga di sejumlah pelabuhan kelolaan perseroan.

Bisnis.com, MAKASSAR - Operator pelabuhan Kawasan Timur Indonesia, PT Pelindo IV merealisasikan belanja modal hingga 70% untuk pengadaan alat bongkar muat peti kemas serta penguatan konstruksi dermaga di sejumlah pelabuhan kelolaan perseroan.

Direktur Keuangan Pelindo IV Budi Revianto mengatakan arah investasi tersebut diharapkan mampu menopang kinerja pelayanan peti kemas yang merupakan penyumbang terbesar pendapatan usaha perseroan.

Adapun, pada tahun ini Pelindo IV mengalokasikan belanja modal sebesar Rp916 miliar yang dipersiapkan untuk pengembangan secara simultan seluruh pelabuhan kelolaan yang terbesar di sejumlah daerah KTI.

Hingga kuartal ketiga tahun ini, realisasi investasi perseroan telah mencapai Rp641 miliar atau sekitar 70% dari total alokasi belanja modal Pelindo IV untuk 2014.

"Tahun ini memang fokusnya ke arah sana, sudah ada beberapa alat bongkar muat baik RTG ataupun CC yang telah kami datangkan. Selain itu, penguatan konstruksi dermaga juga kami lakukan agar bisa menunjang operasional alat tersebut," katanya kepada Bisnis, Kamis (16/10/2014).

Terkhusus penguatan konstruksi dermaga, papar Budi, dilakukan pada beberapa pelabuhan kelolaan yang konstruksinya sudah rapuh dan berpotensi tidak mampu menopang tonnase alat bongkar muat.

Menurutnya, arah investasi tersebut dilakukan seiring dengan tren pertumbuhan arus barang maupun peti kemas domestik yang melalui pelabuhan kelolaan perseroan.

Berdasarkan data Pelindo IV, hingga kuartal III/2014 perseroan meraup keuntungan sebesar Rp540 miliar, di mana pendapatan usaha mencapai Rp1,7 triliun.

Lini bisnis pelayanan peti kemas memberikan kontribusi hingga 35% terhadap total pendapatan usaha, di susul pelayanan kapal dengan kontribusi mencapai 25%. Sedangkan sisanya berasal dari pelayanan usaha terminal, optimalisasi aset, pengusahaan alat serta unit kesehatan pelabuhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper