Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rumah Tapak Terhambat, Pengembang Bisa Beralih Ke Komersial

Pengembangan rumah tapak bersubsidi dipastikan akan terhambat karena ada peluang semakin sedikit pengembang yang melakukan pembangunan sebagai akibat dari rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Pembangunan rumah komersial/Bisnis
Pembangunan rumah komersial/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—Pengembangan rumah tapak bersubsidi dipastikan akan terhambat karena ada peluang semakin sedikit pengembang yang melakukan pembangunan sebagai akibat dari rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Karena ongkos pembangunan mengalami kenaikan, pengembang akan melakukan penyesuaian, yakni pengembangan dialihkan untuk  rumah komersial, atau tetap melakukan pembangunan rumah bersubsidi, tapi lokasi pengembangan menjadi lebih jauh dari pusat kota. 

Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Perumahan Sejahtera Tapak DPP Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia Indarjo KW. Soemasto mengatakan dengan adanya penyesuaian batas harga rumah bersubsidi yang dilakukan oleh pemerintah beberapa bulan lalu, pasar rumah bersubsidi kembali bergerak.

"Sekarang sudah lumayan. Nanti kalau ada kenaikan BBM lagi, akan susah lagi. Urusan rumah bersubsidi ini selalu terombang-ambing dengan masalah biaya dan penyesuaian regulasi yang panjang," katanya saat dihubungi Bisnis, Selasa (14/10/2014).

Bagi pengembang yang sudah menyiapkan lahan, terdapat peluang untuk mengubah rencana pengembangan menjadi rumah komersial, karena harga di area tersebut sudah sulit dikembangkan untuk rumah bersubsidi.

Sementara bagi pengembang yang belum mempunyai lahan, kemungkinan tetap akan membangun rumah berusbsidi, hanya lokasi pembangan pasti akan dilakukan di area yang lebih jauh lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatia Qanitat
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper