Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tiga Blok Eksplorasi Siap Diterminasi

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan terdapat tiga blok minyak dan gas bumi yang tengah dikaji untuk diterminasi secepatnya akibat sumur kering dan tidak menyelesaikan sejumlah komitmen.nn
Gas Alam /Bloomberg
Gas Alam /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan terdapat tiga blok minyak dan gas bumi yang tengah dikaji untuk diterminasi secepatnya akibat sumur kering dan tidak menyelesaikan sejumlah komitmen.

Direktur Pembinaan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Naryanto Wagimin mengatakan ada dua blok migas yang sudah diterminasi yakni Buton dan Banyumas.

Kedua blok itu masing-masing dikelola oleh Japex Buton Ltd dan Star Energy. “Namun, ada tiga blok eksplorasi yang kini masih dikaji oleh Kementerian ESDM yaitu Bengkulu, Rombebai dan Sula 1,” katanya, di Jakarta, Senin (13/10/2014).

Menurutnya, untuk blok Rombebai di Provinsi Papua dan Blok Sula 1 di Sulawesi hasil eksplorasi menunjukkan kedua blok itu kering (dry hole) sehingga dikaji untuk dilakukan terminasi. Blok Rombebai dikelola oleh AED Rombebai BV, sedangkan Sula 1 dikelola oleh PT Brilliance Energy.

Sementara, untuk blok Bengkulu yang dikelola Ecosse Energy (Bengkulu) Pty Ltd dikaji untuk terminasi akibat operator tidak memenuhi sejumlah komitmen (rencana kerja) yang telah disepakati.

Naryanto mengatakan bila kajian soal terminasi ketiga blok itu masih menunggu keputusan Pelaksana Tugas Menteri ESDM Chairul Tanjung untuk menandatangani surat keputusan tersebut.

Deputi Pengendalian Perencanaan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Aussie B. Gautama mengatakan bila persetujuan untuk terminasi ketiga blok eksplorasi tersebut yakni Rombebai, Sula 1 dan Bengkulu menunggu keputusan Menteri ESDM.

“Iya [terminasi itu] menunggu keputusan pak Menteri,” katanya.

Sementara itu, Presiden Direktur Indonesian Petroleum Association (IPA) Lukman Mahfoedz mengungkapkan pihaknya belum mendengar mengenai kabar terminasi ketiga blok eksplorasi tersebut.

“Saya belum mendengar, tetapi inilah resiko eksplorasi yang sangat besar. Padahal memenuhi komitmen juga sangat besar apalagi kalau ditambah beban-beban lain diluar komitment,” katanya.

Bisnis mencatat, Ketua Umum Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Rovicky Dwi Putrohari berpendapat bila wilayah kerja eksplorasi yang telah habis masa berlakunya dapat ditawarkan ulang.

Dia menilai kesuksesan rata-rata eksplorasi antara 3 hingga 4 kali eksplorasi. Selain itu, banyak daerah di Indonesia yang baru satu kali dilakukan kegiatan eksplorasi sehingga dia berharap daerah tersebut dievaluasi ulang oleh pemerintah.

“Akses pada data-data baru termasuk sumur dan seismik yang baru diakuisisi atau diperoleh dalam kegiatan eksplorasi lima tahun lalu yang punya pemerintah. Gunakan data tersebut untuk menguak kondisi geologi regionalnya untuk kegiatan eksplorasi selanjutnya,” ujarnya.

Menurutnya, akses eksplorasi satu blok itu sangat terbatas, kurang dari 10.000 kilometer persegi, sedangkan ukuran satu cekungan atau basin dapat berukuran 50.000 – 100.000 kilometer persegi sehingga akses hanya dapat dilakukan oleh pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lukas Hendra TM
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper