Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BATAN: Tiga Investor Minati Proyek PLTN Indonesia

Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) tengah melakukan diskusi dengan calon investor karena pihaknya kini tengah melakukan proses tender untuk pembangunan reaktor daya non komersial yang rencananya dibangun di Serpong, Banten.
Suasana pemukiman warga tampak gelap akibat pemadaman listrik di Jakarta Pusat, Senin (12/5). Pemadaman listrik di sebagian besar wilayah Jakarta akibat adanya gangguan pembangkit Muara Karang. /antara
Suasana pemukiman warga tampak gelap akibat pemadaman listrik di Jakarta Pusat, Senin (12/5). Pemadaman listrik di sebagian besar wilayah Jakarta akibat adanya gangguan pembangkit Muara Karang. /antara

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) tengah melakukan diskusi dengan calon investor karena pihaknya kini tengah melakukan proses tender untuk pembangunan reaktor daya non komersial yang rencananya dibangun di Serpong, Banten.

Kepala Batan Djarot Sulistio Wisnusubroto mengatakan pihaknya telah mengantongi ketiga calon investor dan masih membahas soal teknologi reaktor mana yang akan digunakan untuk membangun reaktor daya non komersial berkapasitas 30 megawatt tersebut.

“Kami tengah berdiskusi dengan Jepang, China dan Rusia untuk proses bidding [lelang],” katanya seusai mengikuti diskusi bertema Menunggu Keberanian Pemerintah Mengatasi Krisis Energi di Jakarta, Kamis (2/10/2014).

Menurutnya, pihaknya kemungkinan akan memilih untuk menggunakan reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir generasi IV. Dia mengungkapkan reaktor itu merupakan teknologi yang paling mutakhir saat ini.

Selain itu, bila menggunakan reaktor generasi IV maka kemungkinan bisa juga memanfaatkan thorium yang jumlahnya sangat besar di Indonesia sebagai bahan bakar. Kendati, tetap bisa menggunakan bahan bakar uranium.

Sayang, dia enggan menyebutkan berapa nilai proyek reaktor daya eksperimental tersebut. Hanya saja, dia mengungkapkan anggaran yang disiapkan oleh pemerintah juga akan mempengaruhi proses bidding tersebut.

“Kalau dana dari pemerintah banyak ya otomatis daya listrik yang akan dihasilkan reaktor itu jauh lebih besar,” katanya.

Reaktor itu kini telah melampaui fase 1 dari total 3 fase infrastruktur yang diharapkan selesai pada 2019. Djarot mengatakan dari hasil evaluasi, Indonesia dianggap sudah berhasil menyelesaikan tahap 1 dan memungkinkan untuk melanjutkan ke tahap 2 yakni persiapan dan pelaksanaan konstruksi.

Menurutnya, kesiapan infrastruktur RDNK tahap 1 telah dimulai pada 2009. Nantinya, ketika tahap 2 telah dilakukan maka pihaknya bisa melanjutkan ke tahap 3 yakni pembangunan dan pengoperasian RDNK.

“Kita bisa segera melakukan pembangunan konstruksi. Persiapan mungkin membutuhkan waktu 1 tahun dan pembangunan konstruksi fisik membutuhkan waktu 3 tahun. Jadi, kira-kira 2019 kita sudah bisa punya," katanya.

Bisnis.com mencatat RDNK itu rencananya akan menghasilkan energi panas hingga 30 megawatt thermal dan energi listrik sebesar 10 megawatt elektrik yang berlokasi di sekitar Reaktor riset di Serpong, selama ini digunakan untuk riset kedokteran dan pertanian melalui reaktor serba guna (RSG) dengan kapasitas 30 MW.

“Dengan pembangunan ini, kita ingin menunjukkan rektor nuklir ini menghasilkan listrik dan reaktor itu aman,” ujarnya.

Pakar energi dari Universitas Indonesia Iwa Garniwa mengatakan kebutuhan listrik Indonesia semakin lama semakin meningkat sehingga pemerintah perlu menambah kapasitas pembangkit listrik.

Selain itu perlu dikembangkan infrastruktur listrik secara masif oleh pemerintahan mendatang untuk menambah rasio elektrifikasi. “Untuk menutup gap antara supply dan demand listrik, maka saya kira pengembangan PLTN perlu dilakukan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper