Bisnis.com, DELI SERDANG -- Pendanaan dari sindikasi perbankan untuk mendukung pembiayaan proyek pembangunan jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi akan mulai difinalisasi setelah Badan Usaha Jalan Tol terbentuk.
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Adityawarman mengatakan nilai investasi yang dibutuhkan untuk mengusahakan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi mencapai Rp4 triliun.
Sejumlah 30% dari dana investasi tersebut berasal dari kas internal konsorsium, sementara sisanya berasal dari pinjaman perbankan.
"Ini masih belum dipilih siapa. Nanti, setelah BUJT yang diberi nama PT Jasamarga Kualanamu Tol baru akan disepakati," ujarnya usai peletakan batu pertama proyek tersebut, Selasa (23/9).
Kendati demikian, lanjut Adit, ada dua perbankan yang sudah menyatakan minatnya untuk memberikan pinjaman dana dalam proyek tersebut yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Perwakilan dari dua bank tersebut pun turut hadir dalam peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.
Jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi direncanakan memiliki panjang 61,8 kilometer yang akan dibagi dalam dua seksi yakni Seksi I sepanjang 17,80 kilometer yang meliputi Medan - Perbarakan - Kualanamu dan Seksi II dengan panjang 44 kilometer yang akan menghubungkan Perbarakan - Bukit Tinggi.
PT Jasamarga Kualanamu Tol nantinya akan menandatangani perjanjian pengusahaan jalan tol dengan masa konsesi 40 tahun.
Nantinya, pengoperasian dan pemeliharaan untuk Seksi I dan Seksi II akan dilakukan oleh konsorsium tersebut.
Selain membebaskan lahan untuk seluruh seksi, pemerintah juga telah membangun konstruksi pada Seksi I untuk meningkatkan kelayakan finansial proyek.
Pembangunan Seksi I ditargetkan selesai pada 2016 sementara pada Seksi II diharapkan selesai pada 2017.
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan jalan tol tersebut merupakan bagian dari jalan tol Trans Sumatera yang akan melayani pergerakan manusia, barang dan jasa sekaligus sebagai pendorong pertumbuhan perekonomi di Sumatra Utara.
Pembebasan lahan
Gubernur Sumatra Utara Gatot Pujo Nugroho memaparkan pengadaan lahan untuk proyek jalan tol ini menjadi tanggungg jawab pemerintah daerah.
Dia merinci untuk Seksi I sudah tersedia 81,32% dan Seksi II sudah mencapai 81,4%.
"Kami berharap bisa selesai pada 2015 sehingga rencana operasional bisa berjalan sesuai rencana," katanya.
Pembebasan lahan tersebut, katanya, dipimpin oleh masing-masing sekretaris daerah yang dilalui oleh pembangunan jalan tol yakni Deli Serdang dan Serdang Bedagai.
Gatot mengaku perlu dukungan masyarakat agar pengadaan lahan tersebut bisa selesai dilakukan sesuai dengan yang direncanakan.
Apabila ada perbedaan harga ketika dilakukan appraisal dan kondisi saat ini, Gatot meminta tim untuk melakukan studi banding ke daerah yang memiliki proyek serupa.
Hasil dari studi banding tersebut nantinya bisa diaplikasikan untuk mendukung percepatan pengadaan lahan.
Dia meyakini jalan tol ini nantinya akan memberikan manfaat terhadap masyarakat.
Selain memperlancar akses manusia, barang dan jasa, jalan tol ini juga akan mendorong bertumbuhnya kawasan ekonomi baru di Sumatra Utara.
Pertumbuhana ekonomi provinsi itu yang selalu berada di atas nasional, diyakini akan semakin bergeliat.