Bisnis.com, JAKARTA--PT Angkasa Pura II (Persero) akan menjadikan Bandara Internasional Kuala Namu (KNIA) kawasan Aerotropolis yang terintegrasi dengan Pelabuhan Belawan Medan dan Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatra Utara.
Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II (Persero) Daryanto mengatakan di dalam konsep aerotropolis, suatu bandara akan menjadi pusat kegiatan yang dikelilingi oleh berbagai fasilitas pendukung yang terletak di dalam pagar bandara atau di luar pagar.
Fasilitas yang akan disediakan seperti perkantoran, penginapan, area komersial, hiburan, pendidikan, layanan kesehatan berkelas, dan berbagai kawasan industri.
Kawasan Aerotropolis KNIA tersebut kemudian akan diintegrasikan dengan dua pelabuhan sehingga membentuk super koridor Bandara Kuala Namu–Pelabuhan Belawan–Pelabuhan Kuala Tanjung.
Dia menjelaskan, super koridor tersebut akan mendukung pengembangan kawasan strategis nasional Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo, atau Mebidangro, serta Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei, dan kawasan-kawasan industri lainnya.
"Pelabuhan laut dan bandara yang terintegrasi akan menjadi kekuatan besar untuk menggerakkan perekonomian di suatu wilayah,” ungkapnya dalam keterangan pers, Senin (22/9/2014).
Pembangunan kawasan aerotropolis di Bandara Internasional Kuala Namu dinilai sangat memungkinkan karena lahan yang masih cukup luas untuk dikembangkan.
Bandara berkode KNO ini pada tahap I pembangunan memiliki luas 1.365 Ha dengan runway berukuran 3.750 x 60 m dan parallel taxiway berukuran 3.750 x 30 m dan 2.000 x 30 m.
Sementara itu, luas apron mencapai 200.000 m2 dan luas terminal 118.930 m2 dengan kapasitas 8 juta penumpang per tahun. Telah dibangun juga kawasan pergudangan kargo seluas 13.000 m2 dan area parkir kendaraan seluas 50.820 m2.