Bisnis.com, JAKARTA—Penurunan pertumbuhan produksi industri jasa reparasi dan tekstil tidak hanya tahun ke tahun tetapi juga antarkuartal.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan untuk sektor pencetakkan dan reproduksi media hanya merosot secara year-on-year (Y-o-Y) tetapi tidak untuk quarter-to-quarter (Q-to-Q).
“Penurunan produksi industri jasa reparasi dan tekstil tidak hanya secara year on year tetapi juga antarkuartal, sedangkan pencetakan dan reproduksi media secara kuartalan bertumbuh,” tutur Suryamin, di Jakarta, Senin (4/8/2014).
Pertumbuhan produksi industri jasa reparasi, pemasangan mesin, dan peralatan pada kuartal kedua terhadap kuartal pertama tahun ini (quarter to quarter / Q-to-Q) turun 4,42%. Kondisi serupa dialami industri tekstil meski dengan persentase lebih kecil 0,38%. Tapi sektor pencetakan media justru meningkat sebanyak 3,74%.
Suryamin mengatakan keseluruhan produksi industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan kedua secara Q-to-Q sebetulnya naik 2,34%. Adapun sektor yang mengalami penurunan produksi selain jasa reparasi dan pertekstilan ialah farmasi sebesar 4,42% dan karet 3,98%.
“Sektor farmasi mencakup farmasi, produk obat kimia, dan obat tradisional. Untuk perkaretan meliputi karet, barang dari karet dan plastik,” ujar Suryamin.