Bisnis.com, JAKARTA—Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) menyatakan kapasitas produksi air minum dalam kemasan (AMDK) saat ini hanya mampu memenuhi level stok untuk tiga hari.
Ketua Umum Aspadin Hendro Baruno mengatakan kapasitas produksi tersebut belum bisa lebih di tengah tingginya kebutuhan dan permintaan dari konsumen, apalagi jelang Lebaran ini.
“Total liter untuk Lebaran Juli ini keperluannya mencapai 1,7 miliar liter. Sekitar 42%-nya atau ekuivalen dengan 700 juta liter itu untuk kebutuhan daerah Jabodetabek dan Serang. Dari 700 juta liter itu, 71%-nya adalah air galon,” paparnya seperti dikutip Bisnis, Kamis (24/7).
Dengan adanya keterbatasan stok dan kendala transportasi yang terjadi selama masa jelang hingga pasca-Idulfitri, dia menyatakan kondisi kelangkaan akan hampir sama terjadi dengan masa libur Lebaran sebelumnya.
Terpantau sejak 2011, setiap menjelang Lebaran hingga beberapa waktu pasca-Lebaran, AMDK khususnya air galon menjadi langka di pasaran untuk sejumlah daerah. Kalau pun ada, harga menjadi sangat melambung.
Hendro memperkirakan pasokan dan stok AMDK akan kembali normal pada September 2014. Butuhnya waktu yang cukup panjang, menurutnya, untuk menormalisasi pasokan dari tingkat distributor hingga retail.
“Biasanya saat kondisi seperti itu, dimanfaatkan oleh retail-retail yang menjual air kemasan untuk meningkatkan harga jual air begitu pulang mudik,” ujarnya.