Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Kebut Infrastruktur Migas

PT Pertamina (Persero) akan menambah fasilitas pendisstribusian bahan bakar minyak (BBM) untuk mengantisipasi pertumbuhan kebutuhan BBM yang terus naik.

Bisnis.com, YOGYAKARTA—PT Pertamina (Persero) akan menambah fasilitas pendisstribusian bahan bakar minyak (BBM) untuk mengantisipasi pertumbuhan kebutuhan BBM yang terus naik.

Senior Vice President Fuel Marketing and Distribution Suhartoko mengatakan tren konsumsi BBM terus meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Karenanya, perseroan harus mengembangkan infrastruktur untuk memastikan kebutuhan BBM terpenuhi.

Selama tahun 2013 saja, perusahaan telah menyalurkan sekitar 60 juta KL BBM, baik untuk retail PSO dan non PSO serta industri, hingga nelayan.

“Pertamina menargetkan penambahan kapasitas penampung bahan bakar minyak sebesar 1,25 juta kiloliter menjadi 5,97 juta kiloliter hingga 2018 yang tersebar di Indonesia bagian timur, tengah, maupun barat,” katanya dalam on Train Workshop Media Pertamina, Yogyakarta, Senin (16/6).

Sementara untuk fasilitas retail, perusahaan pelat merah itu akan menambah sebanyak 226 outlet mulai dari SPBU, agen premium dan minyak solar (APMS), dan solar packed dealer nelayan (SPDN).

Suhartoko menjelaskan untuk mendistribusikan BBM hingga ke pelosok negeri banyak tantangan yang harus dihadapi. Di beberapa daerah, infrastruktur dasar masih terbatas, tantangan alam seperti cuaca buruk.

Di sisi lain, konsumsi BBM untuk wilayah-wilayah tersebut skala keekonomiannya kecil sehingga menajdikan wilayah itu kurang menarik untuk investor. “Karenanya, sektor swasta tidak mau memberikan pelayanan ke wilayah-wilayah itu karena keuntungan yang minim.”

Misalnya saja di Papua, Pertamina harus melibatkan banyak moda transportasi mulai dari tanker, ditransfer ke tongkang, hingga diangkut dengan pesawat. Sementara di Kalimantan Barat, ketika memasuki musim kemarau maka sungai Kapuas mengalami pendangkalan sehingga distribusi BBM dari Pontianak menuju Depot Sintang terganggu.

“Hal-hal tersebut tentunya menjadikan biaya distribusi menjadi lebih mahal,” ujarnya.

Saat ini Pertamina didukung dengan infrastruktur distribusi BBM yang meliputi 200 kapal tanker berbagai ukuran, 6.600 outlet SPBU dan APMS, jalur pipa transmisi serta 112 terminal BBM dengan total kapasitas terpasang 4,72 juta KL.

Suhartoko menjelaskan penugasan mendistribusikan BBM ke seluruh tanah air mengambil porsi 70% dari seluruh aktivitas perseroan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fauzul Muna
Editor : Fauzul Muna
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper