Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah melemahnya rupiah, papar Guntur, bisnis LPB semakin terhimpit menyusul masih adanya biaya sulih suara (dubbing) serta alih bahasa.
Guntur S Siboro, Direktur Utama Aora TV, mengatakan meski bisnis lembaga penyiaran berbayar (LPB) tengah mengalami masa susah, minat pengusaha untuk bermain di bisnis televisi berbayar kian tak terbendung.
“Banyak pengusaha lembaga peyiaran free to air dan penyedia internet yang melirik bisnis ini,” katanya Minggu (15/6/2014).
Sepeti halnya PT Visi Media Asia Tbk berkode emiten VIVA sudah mulai menayangkan Vivasky pada kuartal I/2014. Saat ini VIVA menayangkan Piala Dunia 2014 melalui Vivasky yang juga berafiliasi dengan LPS miliknya, ANTV, dan TVone.
Selain itu berdasasrkan informasi yang diperoleh Bisnis.com dari kalangan internal CBN Indonesia, perusahaan yang awalnya berbisnis sebagai penyedia website dan jaringan internet tersebut juga tengah menyiapkan peluncuran televisi berbayar.
“Seluruh izin sudah kami kantongi. Mungkin akan diluncurkan pada akhir tahun,” katanya sumber tersebut.