Bisnis.com, JAKARTA--Bantuan sosial dalam APBN 2014 senilai Rp91,8 triliun yang tersebar di beberapa program dan kementerian.
Siaran pers yang diunggah di laman Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan, Jumat (30/5/2014), menyebutkan sebanyak Rp19,9 triliun di alokasikan untuk kegiatan pembinaan, pengembangan pembiayaan dan jaminan pemeliharaan kesehatan, terutama untuk penyelenggaraan penerima bantuan iuran (PBI) jaminan kesehatan di Kementerian Kesehatan.
Dana Rp11,9 triliun disalurkan untuk program pendidikan Islam, a.l bantuan operasional sekolah (BOS) dan bantuan siswa miskin (BSM) MI, MTs, MA serta tunjangan profesi guru (TPG) guru swasta di Kementerian Agama.
Sementara itu, Rp11,3 triliun untuk program pendidikan dasar a.l. untuk BSM SD, SMP, dan TPG guru swasta di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sebesar Rp9 triliun dialokasikan untuk program pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa, a.l. untuk pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di Kementerian Dalam Negeri.
Program pembinaan dan pengembangan infrastruktur permukiman mendapat alokasi Rp3,7 triliun, a.l. untuk pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Kementerian Pekerjaan Umum.
Kegiatan tanggap darurat penanganan bencana alam Rp3 triliun untuk penanganan kejadian bencana alam selama 2014 melalui bagian anggaran bendahara umum negara (BA BUN).
Adapun, Rp4,5 triliun dianggarkan untuk kegiatan jaminan kesejahteraan sosial (bantuan tunai bersyarat/program keluarga harapan) bagi rumah tangga sangat miskin (RTSM) di Kementerian Sosial.
Di samping itu, Rp1,3 triliun disalurkan untuk program penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana pertanian, a.l. untuk perluasan areal dan pengelolaan lahan pertanian di Kementerian Pertanian.
Sementara itu, hingga 25 Maret, realisasi bansos Rp10,2 triliun atau 11,2% dari pagu. terutama untuk program BOS, BSM, dan TPG, PBI dan pelaksanaan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT).