Bisnis.com, MAKASSAR - Maskapai penerbangan berbiaya murah (low cost carrier/LCC) Citilink Indonesia akan menambah rute penerbangan baru dari Makassar ke sejumlah destinasi yang dilayani perseroan.
CEO Citilink Indonesia Arief Wibowo mengemukakan potensi pengguna moda transportasi udara di Makassar dan secara umum di Indonesia Timur menjadi alasan langkah ekspansi tersebut.
"Secara keseluruhan kami menargetkan penumpang Citilink di Indonesia Timur bisa meningkat 20% pada tahun ini, di mana Makassar menjadi kontributor utama," ucapnya di sela-sela Indonesia Marketers Festival di Makassar, (20/5/2014).
Sejauh ini, anak usaha dari Garuda Indonesia itu melayani dua rute dari Makassar dengan kota tujuan Jakarta dan Balikpapan.
Sejauh ini, rute Makassar-Jakarta (PP) dilayani 2 frekuensi dalam sehari, sedangkan Makassar-Balikpapan (PP) dengan penerbangan sekali sehari.
Adapun kota yang tengah dijajaki perseroan untuk dihubungkan dengan Makassar yakni Palu, Manado dan Surabaya.
"Khusus Makassar-Surabaya dulu memang telah kami layani dan pada tahun ini akan dilakukan peninjauan ulang untuk dibuka kembali," katanya.
Menurut Arief, pada tahun ini Citilink Indonesia menargetkan jumlah penumpang sebesar 6,2 juta orang, di mana 30% diestimasi merupakan penumpang wilayah Indonesia Timur.
Selain membuka rute baru, Citilink juga berencana menambah frekuensi penerbangan Makassar-Jakarta menjadi 3 kali dalam sehari.
Secara keseluruhan, operator penerbangan plat merah itu telah menerbangi 24 kota di Tanah Air dengan 28 rute domestik serta 138 frekuensi penerbangan per hari.
Sementara itu, penambahan armada berupa 8 unit pesawat Airbus 320 akan didatangkan hingga akhir tahun ini untuk mendukung pembukaan rute baru maupun penambahan frekuensi yang dilakukan perseroan.
Secara terperinci, Arief memaparkan pesawat baru yang akan datang bertahap mulai semester II tahun ini akan dipakai untuk memaksimalkan ekspansi rute-rute baru yang akan dikembangkan di Indonesia Timur maupun barat.
Di sisi lain, Arief juga mengungkapkan ketertarikannya untuk menjadikan Makassar sebagai hub penerbangan untuk Indonesia Timur.
Kendati demikian, sejauh ini Citilink masih sebatas melakukan penjajakan pasar untuk menjadikan Makassar sebagai homebase penerbangan di Indonesia Timur..
Salah satu upaya yang dioptimalkan adalah dengan memperluas pasar rute Indonesia Timur dan melihat kebutuhan penumpang.
"Pasar penumpang Makassar memang cukup gemuk, tetapi itu semua harus ada kajian terlebih dahulu sebelum menetapkan bandara Sultan Hasanuddin sebagai hub Citilink."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=300&h=221)
