Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ENERGI TERBARUKAN, Strategi China Kurangi Ketergantungan pada Batu Bara

China, negara penghasil emisi karbon terbesar di dunia, berencana untuk mempercepat pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan kapasitas terpasang lebih dari 70 gigawatt pada 2014 untuk mengurangi ketergantungan pada batu bara.
Panel pembangkit listrik tenaga surya /soltech.lt
Panel pembangkit listrik tenaga surya /soltech.lt

Bisnis.com, BEIJING - China, negara penghasil emisi karbon terbesar di dunia, berencana untuk mempercepat pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan kapasitas terpasang lebih dari 70 gigawatt pada 2014 untuk mengurangi ketergantungan pada batu bara.

Pemerintah berencana menaikkan target kapasitas terpasang sebesar dua kali lipat pada 2015.

Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional (National Development and Reform Commission/NDRC) juga mengungkapkan rencana pemerintah China untuk memiliki 150 gigawatt dari pembangkit listrik tenaga angin pada 2017.

Tak hanya itu, pada tahun yang sama, pemerintah juga mengharapkan tercapainya kapasitas 11 gigawatt listrik dari biomassa dan 330 gigawat listrik tenaga air.

Harapannya, energi dari bahan bakar non-fosil mencapai 13% dari energy mix China untuk menurunkan emisi karbon. Pasalnya, baik pemerintah China maupun masyarakatnya telah mendeklarasikan pernyataan perang terhadap polusi asap yang mematikan.

Wang Xiaoting analis dari Bloomberg New Energy Finance yang berbasis di Hong Kong mengatakan tren pengembangan energi alternatif oleh China berlangsung stabil.

Target kapasitas terpasang dari PLTS pada 2017 akan mudah tercapai bila pemerintah China terus meningkatkan laju pembangunan saai ini, ujarnya seperti dikutip Bloomberg, Jumat (16/5/2014).

Data terakhir menunjukkan bila PLTS China pada akhir 2013 baru bisa menghasilkan sekitar 20 gigawatt. Namun, untuk mendongkrak pembangkit yang berasal dari energi baru dan terbarukan, pemerintah China juga berencana mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

Pemerintah menargetkan akan mengoperasikan 40 gigawatt PLTN pada 2015 dan 50 gigawatt pada 2017.NDRC mengemukakan bila peningkatan dari tenaga angin dalam energy mix harus signifikan.

Pada 2012 hanya 2%, pada 2015 energi angin akan mampu memiliki bauran mencapai 10%. Bahkan bauran harus meningkat hingga 15% pada 2017.

Tak hanya itu, pemerintah juga akan meningkatkan produksi gas alam dan mempercepat pengembangan gas coal-bed methane dan shale gas. Untuk itu, China menargetkan kapasitas pasokan gas alam dari 250 miliar meter kubik pada 2015 dan 330 miliar meter kubik pada 2017.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro