Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan menegaskan penetapan trayek dan pengoperasian kapal perintis berdasarkan kebutuhan di lapangan.
Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Bobby R. Mamahit mengatakan permintaan pelayanan kapal perintis dari berbagai kepala daerah yang cukup tinggi lantaran belum mendapatkan layanan angkutan laut secara komersial.
Selain itu, berdasarkan hasil kajian 2009 tercatat untuk memenuhi daerah-daerah yang membutuhkan layanan pelayaran perintis dibutuhkan 96 trayek. Sampai 2014 sudah ditetapkan 84 trayek, sehingga masih membutuhkan 12 trayek lagi.
Kendati begitu, Kemenhub akan melakukan penilaian permintaan para kepala pemerintah daerah dengan kriteria penetapan daerah yang disinggahi pelayaran perintis itu.
"Jadi penetapan daerah yang disinggahi kapal perintis atau penetapan trayek pelayaran perintis berdasarkan kebutuhan bukan keinginan semata," ujarnya melalui siaran pers yang diterima Bisnis.com, Rabu (7/5/2014).
Kebutuhan yang dimaksud adalah suatu daerah yang termasuk kategori terpencil atau terluar, belum disinggahi layanan angkutan laut komersial dan tersedianya dermaga yang memadai untuk sandar kapal perintis. "Jika itu terpenuhi, maka layanan pelayaran perintis bisa dilakukan di suatu daerah," ucapnya.
Dia menegaskan, jangan sampai hanya karena ingin memenuhi keinginan suatu pihak, penetapan suatu daerah mendapatkan layanan pelayaran perintis tanpa memenuhi kriteria yang ada. Misalnya, suatu daerah yang akan dilayani tidak memiliki pelabuhan memadai untuk sandar kapal.
"Upaya mengoptimalkan layanan kapal perintis melalui waktu tempuh dalam satu trayek menjadi tidak terlaksana, karena adanya hambatan pengoperasian kapal yang akan sandar, atau waktu sandar menjadi lebih lama," ucapnya.
Saat ini rata-rata dalam satu trayek angkutan laut perintis membutuhkan waktu 14 hari, bahkan ada yang lebih lama lagi, padahal waktu ideal yang ditetapkan 7 hari. "Untuk memenuhi kebutuhan ideal waktu tempuh itu, maka upaya yang dilakukan dengan menambah kapal perintis, dan dukungan dari optimalisasi layanan,” katanya.