Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan badan usaha milik negara China, Baosteel Group Corp. dan operator angkutan kereta api kargo asal Australia, Aurizon Holdings (AZJ) Ltd, mengajukan penawaran untuk membeli Aquila Resources Ltd. (AQA) senilai A$1,4 miliar atau US$ $1,3 miliar.
Dengan membeli perusahaan tambang bijih besi dan batu bara tersebut, Baosteel dan Aurizon terlibat dalam proyek West Pilbara Iron Ore yang mencapai nilai A7,4 miliar. Aquila, yang tengah membangun usaha tambang senilai A$1,4 miliar di Australia, tahun lalu memperlambat pembangunan proyek bijih besinya setelah harga komoditas itu turun.
Baosteel, pemegang saham terbesar kedua Aquila, bersama Aurizon menawarkan saham senilai A$3,40 per unit untuk 80,2% perusahaan yang belum dikuasai pada Aquila, menurut pernyataan perusahaan itu sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (5/5/2014).
Tawaran itu tercatat 39% di atas harga penutupan saham Aquila yang terakhir, menurut pernyataan itu.
“Penawaran itu termasuk mahal,” ujar Evan Lucas, seorang market strategist pada Melbourne IG Ltd.
Saham Aquila menguat 1,7% menjadi A$2,45 pada penutupan perdagangan di Sydney pada 2 Mei lalu sekaligus menguat selama setahun sebesar 6,5%.