Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asperindo: Peresmian Kuala Namu Terlalu Dipaksakan

Asosiasi Pengusaha Ekspedisi dan Ekspres Indonesia (Asperindo) Sumatra Utara menilai peresmian Bandara Kuala Namu, Kabupaten Deli Serdang, lebih kental nuansa politiknya dibandingkan dengan manfaat ekonomi yang diterima masyarakat.

Bisnis.com, MEDAN -- Asosiasi Pengusaha Ekspedisi dan Ekspres Indonesia (Asperindo) Sumatra Utara menilai peresmian Bandara Kuala Namu, Kabupaten Deli Serdang, lebih kental nuansa politiknya dibandingkan dengan manfaat ekonomi yang diterima masyarakat.

Moch. Eka Tarigan, Ketua Asperindo Sumut, menegaskan peresmian Bandara Kuala Namu hari ini (Kamis 27/3) lebih didominasi muatan politik dibandingkan dengan manfaat ekonomi kehadiran bandara itu kepada pembangunan daerah ini.

“Peresmian Bandara Kuala Namu terlalu dipaksakan menjelang Pemilu. Jadi masyarakat melihat peresmian bandara itu lebih kental nuansa politiknya,” ujar Eka menjawab Bisnis di Medan, Kamis (27/3/2014).

Dia dimintai tanggapan seputar peresmian Bandara Kuala Namu Internasional Airport (KNIA) yang masih meninggalkan banyak masalah dan belum diselesaikan oleh PT Angkasa Pura II.

Moch. Eka menegaskan saat ini kondisi Bandara Kuala Namu belum siap menjadi hub internasional dan menyisakan berbagai kendala yang harusnya dituntaskan lebih dulu.

Dia mencontohkan akses jalan arteri dari Tanjung Morawa-Kuala Namu sampai sekarang belum rampung.

Demikian juga penerangan jalan, lanjutnya, sama sekali belum dipasang.

“Anggota Asperindo sampai saat ini belum berani jalan malam dari jalan arteri. Sedangkan keberangkatan barang lewat pesawat udara harus diantar subuh,” ujarnya.

Paling krusial, kata Eka, terminal kargo yang hingga kini belum dibenahi.

Demikian juga pengiriman dan penerimaan kargo, sangat semraut.

Akibatnya, ujar dia, keterlambatan pengiriman dan penerimaan barang sudah menjadi hal biasa di Kuala Namu.

Dia menjelaskan kalau barang dari Jakarta diberangkatkan pukul 6.00 WIB tiba di Kuala Namu dua jam kemudian dengan catatan jika pesawat tidak tertunda keberangkatannya.

“Barang kiriman dari Jakarta itu baru bisa diambil antara pukul 12.00-13.00 WIB. Kami sering kali mendapatkan klaim dari pemilik barang,” tuturnya.

Akibat buruknya pelayanan di Terminal Kargo Kuala Namu, paparnya, 50 dari 75 anggota Asperindo Sumut kini terpaksa mengirim barang via darat.

“Kami terpaksa menggunakan angkutan darat mengirim barang ke Jawa,” tutur Eka.

Soalnya, kata Eka, tidak ada jaminan dari pengelola kargo Bandara Kuala Namu bahwa barang bisa sampai ke tujuan dengan ekspres (cepat).

Presiden Susilo Bambang Yudoyono mersmikan Kuala Namu Internasional Airport (KNIA) Kamis 27 Maret.

Besok, Jumat (28/3) SBY menjadi juru kampanye Partai Demokrat di Lapangan Merdeka Medan.

Dalam siaran pers yang diterima sebelum peresmian Bandara Kuala Namu, Dirut PT Angkasa Pura II Tri S Sunoko mengatakan, investasi sekitar Rp2,2 triliun dialokasikan untuk pembangunan sisi darat.

Sedangkan dana sebesar Rp3,39 triliun berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pembangunan sisi udara KNIA.

Pembangunan sisi darat tersebut mencakup penyiapan terminal modern dan stasiun untuk mendukung operasional kereta api yang menghubungkan Kuala Namu dengan stasiun besar di Kota Medan.

KNIA juga mengoperasikan sistem penanganan bagasi secara terpadu atau integrated baggage handling screening system, IBHSS.

Dengan penerapan konsep IBHSS tersebut, manajemen Bandara Internasional Kuala Namu dapat mengimplementasikan sistem terbuka untuk pendaftaram penumpang (chek-in) seperti diterapkan di Bandara Changi Singapura dan Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia.

Sejak dioperasikan pada 25 Juli hingga akhir Desember 2013, jumlah penumpang di Bandara Internasional Kuala Namu telah mencapai 8,05 juta penumpang.

Sedangkan pada periode Januari hingga Februari 2014, jumlahnya mencapai 1,2 juta penumpang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Master Sihotang
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper