Bisnis.com, JAKARTA- Perhelatan dua tahunan Asia Pacific Maritime, APM, kembali digelar pada 19-21 Maret, di Marina Bay Sands, Singapura.
Bagi seorang pelaku industri perkapalan nasional, APM menjadi forum untuk menunjukkan jati diri bangsa yang berasal dari nenek moyang pelaut.
Seperti diketahui, APM adalah ajang yang mempertemukan pelaku industri maritim level internasional di kawasan Pasifik.
Salah seorang pelaku industri maritim nasional, Eddy Kurniawan Logam turut menghadiri acara itu.
Keikutsertaannya kali ini adalah yang ketiga, saat ini dia membawahi PT Steadfast Marine, Indonesia.
Eddy mengaku memiliki misi yang ingin disampaikan kepada kalangan internasional. "Di forum itu, saya ingin mengatakan bahwa nenek moyang kita seorang pelaut," terangnya kepada Bisnis, Kamis (27/2/2014).
Dia menerangkan, kesejarahan nusantara merupakan modal kuat untuk Indonesia berkaca bahwa kedaulatan terletak pada kekuatan lautnya.
Jadi, meski industri perkapalan terseok-seok akibat regulasi tak mendukung, dirinya optimistis akan kesempatan pasar yang dipunyai pelaku industri perkapalan nasional.
Forum internasional APM ke-13 ini pun dijadikan Eddy sebagai batu loncatan meraih mitra.
"Kita juga ingin mengatakan bahwa industri perkapalan Indonesia masih eksis," terangnya.
Sementara itu, salah seorang bakal narasumber APM 2014, Roberto Cazzulo, Chairman VP Corporate Quality RINA Services S.p.A Itali, mengatakan kawasan Asia merupakan wilayah terpenting bagi industri bahari.
"Selama dasawarsa terakhir, Asia telah memainkan peran penting dalam perkapalan dan tren ini akan berlanjut selama lima tahun ke depan," terangnya, seperti dikutip dari rilis resmi APM 2014.
Asia Pacific Maritime atau APM adalah "pasar besar" sekaligus ajang bagi komunitas kebaharian di kawasan ini untuk memamerkan kemajuan dan teknologi terkini di bidang maritim.