Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapal Perintis Ditambah 7 Unit Tahun Ini

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menargetkan penambahan tujuh unit kapal perintis baru pada akhir 2014, sehingga total keseluruhan jumlah armada kapal perintis mencapai 53 unit.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menargetkan penambahan tujuh  unit kapal perintis baru pada akhir 2014, sehingga total keseluruhan jumlah armada kapal perintis mencapai 53 unit.

Saat ini, pemerintah memiliki  46 unit kapal perintis yang enam unit di antaranya baru saja selesai kontruksi.

Sementara itu, trayek perintis yang ada saat ini sebanyak 84 trayek. Sehingga dibutuhkan keterlibatan kapal-kapal barang milik perusahaan swasta yang dibantufungsikan untuk melayani jalur perintis.

Pada akhir tahun ini pemerintah telah menargetkan adanya tambahan tujuh unit kapal perintis baru sebagai proyek multy years dari tahun lalu. “Jadi ditargetkan ada 53 kapal pada 2014. Tapi kita belum tahu [jumlah trayek], karena untuk jaringan trayek kita adakan Rakornas dan ada masukan-masukan dari daerah-daerah,” kata R. Sri Wahyu Irianti, Kasie Penyusunan Jaringan Trayek dan Penempatan Kapal Liner, Rabu (26/2)/2014.

Lebih lanjut ia mengatakan, nantinya kapal-kapal perintis baru akan ditempatkan pada trayek-trayek yang dinilai sangat membutuhkan sarana trasnportasi laut.  Hingga saat ini, kata  Irianti, daerah yang masih sangat membutuhkan keberadaan kapal perintis berada di wilayah timur Indonesia.

“Perintis itu tidak hanya untuk daerah terpencil, tapi juga di suatu daerah itu punya program pemerintah, dan daerah yang memiliki akses terbatas,” katanya.

Selain itu, pemerintah juga menugaskan 18 unit kapal milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) agar mengangkut masyarakat di daerah-daerah terpencil. Jumlah itu berkurang dari total tahun lalu yang mencapai 21 unit kapal. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Hilman
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper