Bisnis.com, PEKALONGAN - Harga bunga melati di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, kini menembus hingga Rp250.000 per kilogram atau naik dari harga sebelumnya sekitar Rp18.000 - Rp20.000/kg.
Petani melati Sunaryo di Batang, mengatakan bahwa harga bunga melati cenderung naik secara bertahap seiring dengan situasi dan kondisi cuaca yang masih sering turun hujan di daerah setempat.
"Pada pertengahan Februari 2014 harga melati sudah mencapai Rp200.000 /kg. Akan tetapi, kini sudah sekitar Rp250.000 /kg," katanya, Senin (24/2/2014).
Menurut dia, mahalnya harga bunga melati karena faktor hujan dan banjir yang melanda Kabupaten Batang dan sejak Januari 2014.
"Kenaikan ataupun turunnya harga melati memang sulit diperdiksi karena juga tergantung pada kondisi faktor alam. Akan tetapi, kini harga melati mampu mencapai Rp250 ribu/kg akibat permintaan bahan pewangi campur teh ini terus meningkat," katanya.
Pada saat kondisi normal, kata dia, para petani mampu memasok bunga melati sekitar 1 kuintal. Namun, kini hanya sekitar 1 kilogram saja karena banyak tanaman bahan pewangi campur teh itu tidak berbunga.
"Saat ini, kami memang menikmati kenaikan harga bunga melati meski tidak banyak karena produk bunga pewangi campur teh itu tidak berbunga," katanya.
Dia memperkirakan harga bunga melati akan turun kembali menjadi sekitar Rp20.000 per kg pada bulan Maret 2014, menyusul pergantian kondisi cuaca dari musim hujan ke musim kemarau.
"Itu perkiraan kami karena kondisi cuaca terkadang juga sulit diprediksi," katanya.
Petani lainnya, Slamet, mengatakan pada kondisi normal, para petani mampu menghasilkan produk melati sekitar 30 kg - 50 kg per hektare. "Akan tetapi, akibat hujan dan banjir, kini hanya mampu menghasilkan sekitar 1 kg," katanya.