Bisnis.com, BRUSSEL - Glaxo Smith Kline Plc. mendorong untuk regulasi lebih ketat untuk produk rokok elektronik (e-rokok) yang bersaing dengan perusahaan permen karet Nicorette dan produk rokok lainnya.
Wakil Presiden Glaxo di Brussel Sophie Crousse meminta Eropa harus mengikuti jejak Inggris yang berencana melisensi produk e-rokok untuk dijadikan sebagai obat.
“Banyak cara yang bisa dilakukan untuk membuat produk terapi pengganti nikotin,” ujar Sophie dalam sebuah pesan e-mail yang dipublikasikan Kamis (20/2/2014).
Sophie percaya regulasi yang bertanggung jawab dan proporsional untuk semua produk yang mengandung nikotin bisa dijadikan sebagai produk obat-obatan. Pesan elektronik yang dibuat Sophie ditujukan kepada Komisi Eropa Divisi Kesehatan dan Urusan Konsumen.
Komisi ini merevisi Produk Tembakau Directive untuk mengatur produk-produk seperti e-rokok yang tidak mengandung tembakau, namun terkait dengan penggunaan tembakau. Euromonitor International Plc memperkirakan penjualan e-rokok akan menghasilkan US$ 7 miliar pada akhir tahun ini. Produk itu akan bersaing dengan produk yang dijual oleh perusahaan farmasi seperti Glaxo, Johnson & Johnson ( JNJ ) dan Novartis AG.