Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petrovietnam Cari Batu Bara Indonesia dan Australia

Perusahaan minyak dan gas milik Negara Vietnam, Petrovietnam tengah mencari pasokan batu bara dari Australia dan Indonesia sebesar 10 juta ton per tahun untuk mensuplai pembangkit listrik tenaga batu bara (PLTB) pada 2017.
Pengangkutan batu bara dari lokasi penambangan/Bisnis
Pengangkutan batu bara dari lokasi penambangan/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA-- Perusahaan minyak dan gas milik Negara Vietnam, Petrovietnam tengah mencari pasokan batu bara dari Australia dan Indonesia sebesar 10 juta ton per tahun untuk mensuplai pembangkit listrik tenaga batu bara (PLTB) pada 2017.

Vietnam yang dikenal sebagai pengekspor batu bara bersih sedang memotong volume ekspor bahan bakar fossil dalam beberapa tahun terakhir untuk memenuhi permintaan PLTB dalam negeri.

"Kita harus member pasokan untuk tiga PLTB yang dijadwalkan mulai beroperasi pada 2017, " kata pejabat di Petrovietnam Power Coal Import and Supply Co ( PV Power Coal), seperti dilansir Reuter, Senin (10/2/2014).

PLTB itu , jelasnya, dua di antaranya sedang dikembangkan di Delta Mekong di wilayah selatan negara itu dan sisanya direncanakan di provinsi  Quang Binh. Ketiga PLTB itu diperkirakan  membutuhkan pasokan hingga 10 juta ton batubara per tahun.

Padahal, sebagian besar cadangan batubara Vietnam terletak di wilayah utara, termasuk provinsi Quang Ninh dan di lembah Sungai Merah. Uniknya di kedua lokasi tersebut, sebagian besar batu bara masih belum banyak dimanfaatkan.

PV Power Coal telah menandatangani perjanjian awal untuk volume tahunan gabungan sebesar 12 juta ton dengan perusahaan-perusahaan pertambangan dari Indonesia dan Australia, termasuk penjualan dari Ensham Coal asal Australia.

Tak hanya Petrovietnam, Vinacomin, kelompok perusahaan terkenal di Negara itu juga telah membangun PLTB. Namun, mereka berencana untuk mengambil pasokan dari Australia dan Rusia, dan telah mengimpor batu bara dengan volume kecil dari Indonesia sejak 2011.

Pada 2013,  ekspor batu bara Vietnam turun menjadi 12,8 juta ton atau turun sekitar 16% dari 2012. Di sisi lain, Badan Energi International (International Energy Agency/IEA) pada Desember 2013 menyebutkan penggunaan batu bara dalam bauran energi di Asia Tenggara mencapai 33,33%, sedangkan gas alam masih menjadi favorit dengan bauran 44%.

Menurut IEA, kapasitas pembangkit listrik di Asia Tenggara akan meningkat sebesar 50% pada dekade ini, dimana lebih dari separuh pembangkit itu akan menggunakan batu bara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper