Bisnis.com, JAKARTA - PT Sago Prima Pratama (SPP), anak usaha PT J Resources Asia Pasifik, Tbk. (PSAB) melakukan uji coba produksi emas pertama (gold pour event) Site Seruyung.
"Gold pour event ini merupakan wujud komitmen J Resources terhadap UU No 4/2009 tentang Mineral dan Batubara (Minerba) untuk tidak melakukan ekspor bahan mentah," ujar Arissandi, General Manager SPP, dalam keterangan pers, Rabu (29/1).
Dia menjelaskan kandungan emas di lokasi tersebut kualitasnya sangat baik dan telah memenuhi syarat untuk diolah dalam jangka waktu sekitar 5 hingga 10 tahun.
SPP mengantongi IUP dengan luas 3560 hektar edi Seruyung Kecamatan Sebuku, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Sementara, sesuai hasil pendeteksian yang dilakukan pada lahan seluas 25 hektar terdapat kandungan emas sekitar 300.000 troy ons atau 9,45 juta gram (1 troy ons sekitar 31,5 gram) yang telah siap dieksploitasi saat ini.
Pengolahan dan pemrosesan emas yang digunakan oleh SPP adalah dengan metode heap leach atau pelindian dinamis. Metode ini dianggap yang paling efisien dari sisi biaya produksi, lebih ramah lingkungan, dan dinamis, jika menilik dari kondisi serta jenis material yang ada.
Komitmen terhadap lingkungan ditunjukkan pula oleh perusahaan melalui metode closed loop, dimana air yang digunakan dalam pemrosesan digunakan secara berulang; selain itu juga detoksifikasi air dan material, serta de-stacking (penimbunan kembali lahan terbuka).
Waktu uji coba produksi emas pertama ini kurang lebih sesuai dengan yang dijadwalkan perusahaan sebelumnya. Selain dari jajaran SPP dan PSAB, kegiatan juga dihadiri oleh Bupati Nunukan, H. Drs. Basri, Komandan Kodim 0911/Nunukan, Kapolres Kabupaten Nunukan, Kejaksaan Tinggi Negeri Kabupaten Nunukan, serta Musyawarah Pimpinan Daerah Kalimantan Utara.
Di samping kegiatan eksploitasi, SPP akan membuka pula nantinya lahan seluas 140 hektar bagi lokasi pembangunan fasilitas seperti camp, pabrik, fasilitas pembuangan, dan lain-lainnya sebagai pendukung pekerjaan penambangan. SPP adalah perusahaan pertambangan emas pertama di Kalimantan Utara.
Dengan demikian, kegiatan yang dilakukan oleh SPP diharapkan oleh jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan dapat memberikan nilai tambah yang signifikan dari sisi ekonomi, baik langsung maupun tidak langsung, bagi penduduk serta daerah.
Soal nilai investasi di Seruyung, Director PSAB Edi Permadi menuturkan perusahaan akan menggelontorkan investasi sekitar Rp1 triliun untuk kapasitas sekitar 65.000 troy ons per tahun.”
"PSAB optimistis dapat mengejar target kapasitas produksi perusahaan secara keseluruhan dari anak – anak usahanya yang telah berproduksi pada 2014 hingga mencapai 6 juta ton ore per tahun"
Pada 2013 lalu perseroan baru memproduksi emas maksimal sekitar 70.000 troy ons dan pada tahun ini manajemen merasa yakin dapat membukukan peningkatan signifikan hingga menjadi 200.000 troy ons per tahun.