Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aero City Diproyeksi Akan Dihuni 348.000 Jiwa

Setelah empat tahap pembangunan Kertajati Aero City rampung, kawasan ini diproyeksikan akan dihuni oleh 348.000 jiwa. Sebagai penunjang dibutuhkan sarana dan prasarana di dalam kawasan, di antaranya pasokan listrik berkapasitas 286.980.018 kVA dan sambungan listrik 64.308 SST.
Kertajati Aerocity diprediksi akan menjadikan kawasan tersebut menjadi primadona baru di luar Karawang dan Bekasi. /bisnis.com
Kertajati Aerocity diprediksi akan menjadikan kawasan tersebut menjadi primadona baru di luar Karawang dan Bekasi. /bisnis.com

Bisnis.com, BANDUNG – Setelah empat tahap pembangunan Kertajati Aero City rampung, kawasan ini diproyeksikan akan dihuni oleh 348.000 jiwa. Sebagai penunjang dibutuhkan sarana dan prasarana di dalam kawasan, di antaranya pasokan listrik berkapasitas 286.980.018 kVA dan sambungan listrik 64.308 SST.

“Selain itu, dibutuhkan pula pasokan air bersih 783 liter perdetik,” kata Kepala Bidang Tata Ruang dan Kawasan Dinas Permukiman dan Perumahan Jabar Bobby Subroto, Selasa (28/1/2014).

Menurutnya untuk sumber air akan mengandalkan waduk Jatigede, Sumedang. Namun pihaknya masih menghitung kapasitas waduk Jatigede apakah cukup untuk memasok air ke Kertajati Aero City. Di sisi lain, akan dibangun terminal terpadu yang terhubung dengan bus rapid transit dan monorel  sebagai sarana transportasi di dalam kawasan Kertajati Aero City.

Pemprov Jabar sendiri hingga saat ini belum akan menunjuk pihak swasta untuk membangun kawasan permukiman Kertajati Aero City. Bobby mengatakan penunjukkan pihak swasta akan dilakukan oleh badan usaha milik daerah (BUMD) PT BIJB sebagai pengelola Kertajati Aero City.

Terpisah, Wakil Ketua Umum Kadin Jabar Bidang Investasi dan Perdagangan Johny Andela mengatakan penyediaan kawasan komersial di Kertajati Aerocity jangan memberi biaya tambahan pada para pengusaha.

Menurutnya Pemprov Jabar harus bisa mendirikan sejumlah fasilitas tambahan seperti IPAL dan pemukiman bagi pekerja. Pengelolaan limbah menurutnya penting dipegang pemerintah agar tidak ada rongrongan di lapangan. Jika pengolahan limbah dibebankan pada swasta ia menduga biaya tinggi akan terjadi.“Pemerintah bikinlah supaya pengusaha mau [masuk ke Aerocity],” katanya.

Perumusan tata ruang komersial di Kertajati Aerocity diprediksi akan menjadikan kawasan tersebut menjadi primadona baru di luar Karawang dan Bekasi yang makin jenuh. “Pemerintah harus menyediakan fasilitas yang lengkap, swasta di sana pasti akan tetap bayar,” ujarnya. (K10,K57)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper