Bisnis.com, JAKARTA— Kran impor kebutuhan pangan masih terbuka, jika produksi tidak mampu mencukupi kebutuhan dalam negeri. Pemerintah akan membuka kran tersebut apabila terjadi gejolak kenaikan harga yang signifikan.
Menteri Pertanian Suswono mengatakan solusi tambahan impor akan selalu ada, karena ini merupakan instrumen pemerintah untuk menjaga ketabilan harga pangan akibat kekurangan pasokan.
“Yang penting tambahannya tidak berlebihan, sesuai dengan kebutuhan saat itu,” jelasnya, Sabtu (25/1/2014).
Saat ini, jelas Suswono, kondisi pertanian secara umum sedang menghadapi ancaman anomali cuaca. Potensi penurunan produksi hingga puso (gagal panen) sangat mungkin terjadi, meskipun demikian pihaknya tidak gegabah untuk membuka kran impor.
“Anomali ini kan memang musiman, intensitas hujan yang tinggi seperti ini memang produksi menjadi kurang bagus. Tetapi sekali lagi, impor dilakukan jika memang terpaksa,” katanya.