Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT Timah Cabut Keputusan Force Majeur Soal Ekspor Batangan Timah

PT Timah (Persero) Tbk. menyatakan telah mencabut keputusan force majeur terkait dengan eskpor komoditas batang timah yang harus diperjualbelikan terlebih dahulu melalui Bursa Komoditas Derivatif Indonesia (BKDI).
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Timah (Persero) Tbk. menyatakan telah mencabut keputusan force majeur terkait dengan eskpor komoditas batang timah yang harus diperjualbelikan terlebih dahulu melalui Bursa Komoditas Derivatif Indonesia (BKDI).

Direktur Utama Timah Sukrisno mengatakan Peraturan Menteri Perdagangan No. 32/2012 telah sesuai, karena mengatur tata kelola niaga melalui satu pintu.

Adanya beleid tersebut juga turut untuk mendongkrak harga timah sekaligus memosisikan Indonesia sebagai penentu harga timah.

“Melalui BKDI, harganya sudah cukup bagus. Saya yakin tahun depan akan lebih baik lagi karena Indonesia memiliki potensi yang sangat besar,” katanya, Jumat (20/12/2013).

Seperti yang dikutip dari Bloomberg, PT Timah sebelumnya, menyatakan keadaan force majeur sejak 30 Agustus 2013 untuk perdagangan batang timah pada 19 pembeli kontrak jangka panjang komoditas tersebut. Timah meminta perusahaan yang akan membeli logam timah harus terdaftar terlebih dahulu di BKDI.

Seiring dengan pencabutan keadaan mendesak dan adanya aturan Permendag No.32/2012, Sukrisno optimis tahun depan harga komoditas logam timah bisa mencapai US$26.000 per ton atau lebih. Hal ini seiring dengan pembatasan produksi yang dilakukan perseroan.

Dia menambahkan tahun depan perusahaan pelat merah itu akan membatasi produksi timah sekitar 28.000 ton-30.000 ton. PT Timah menargetkan volume produksi hingga akhir tahun ini bisa mencapai 26.000 ton.

“Tahun depan saya kira akan naik karena ekspor logam timah dibatasi sebanyak 60.000-70.000 ton,” katanya.

Dia mengatakan dengan pasokan saat ini, harga timah hingga Desember masih bisa mencapai US$23.500 – US$24.000 per ton. Saat ini harga komoditas logam timah cenderung stabil di angka US$23.100 per ton.

Perseroan telah merealisasikan penjualan logam timah sebanyak 2.500 ton hingga November di Bursa Komoditas Derivatif Indonesia (BKDI). Timah juga optimis bisa memproduksi logam timah sebanyak 24.000 ton hingga akhir tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Inda Marlina
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper