Bisnis,com BEKASI - PT Hexpharm Jaya anak perusahaan PT Kalbe Farma Tbk siap meningkatkan produksi obat generik sebesar 25% menjelang beroperasinya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) pada 2014.
Saat BPJS berjalan, kebutuhan obat diperkirakan naik hingga 2,5 sampai 3 kali lipat. Pemerintah optimis kapasitas produksi perusahaan farmasi Indonesia masih bisa memenuhi peningkatan permintaan hingga 3 kali lipat.
Cakupan obat publik yang dibeli pemerintah saat ini baru menjangkau 95 juta orang, sisanya masyarakat membayar sendiri. Dengan berlakunya BPJS kesehatan di 2014, kebutuhannya bisa untuk memenuhi sekitar 240 juta orang.
Saat ini, Industri Farmasi saling berlomba untuk membuat obat generik dan memasukan produk mereka dalam daftar dan plafon harga obat (DPHO).
Manufacturing Head PT. Hexpharm Jaya Medianto Henky Saputra mengatakan optimis terhadap pertumbuhan obat generik di masa mendatang.
“Dulu, sebelum PT Hexpharm Jaya pindah ke Cikarang, produksi obat generik perbulan hanya mencapai 40 juta tablet/bulan [saat berada di Cipanas]. Nah, tahun ini kami mampu produksi 87 juta. Untuk tahun depan naik 25%,” terang Medianto dalam acara yang bertema Kalbe Journalist Gathering 2013, di Kantor PT. Hexpharm Jaya, Cikarang, Bekasi, Jumat (20/12/2012).
Peningkatan produksi obat generik, kata Medianto, untuk memenuhi peningkatan permintaan seiring penerapan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) 2014.