Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nusantara Regas Optimistis Raup Laba Rp0,84 Triliun

PT Nusantara Regas menargetkan laba bersih sebanyak US$70 juta (sekitar Rp840 miliar) sepanjang tahun ini, atau lebih tinggi 16,66% dibandingkan dengan target yang ditetapkan awal tahun sebanyak US$60 juta.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Nusantara Regas menargetkan laba bersih sebanyak US$70 juta (sekitar Rp840 miliar) sepanjang tahun ini, atau lebih tinggi 16,66% dibandingkan dengan target yang ditetapkan awal tahun sebanyak US$60 juta.

Tammy Meidharma, Direktur Utama Nusantara Regas, mengatakan target laba bersih tahun ini meningkat 250% dari realisasi tahun sebelumnya yang mencapai US$20 juta.

Pasalnya, tahun ini perusahaan menjual gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) dua kali lebih banyak dibandingkan dengan 2012.

“Tahun ini, kami menjual LNG lebih banyak, sekitar dua kali lipat dibandingkan dengan 2012,” katanya di Jakarta hari ini, Jumat (20/12/2013).

Tammy juga menuturkan pihaknya memproyeksikan dapat meraih US$1,1 miliar dari penjualan gas tahun ini. Jumlah itu lebih besar 129,16% dibandingkan dengan realisasi pendapatan tahun lalu yang mencapai US$480 juta.

Untuk tahun depan, dirinya menargetkan dapat meraih laba bersih sekitar US$70 juta, dengan pendapatan dari penjualan gas mencapai US$1 miliar. Hal itu disebabkan pasokan LNG tahun depan yang tidak jauh berbeda dibandingkan depan yang diperoleh perusahaan tahun ini.

Meski begitu, penjualan dan laba bersih perusahaan masih dapat jika pipa Muara Karang-Muara Tawar-Tegalgede selesai pada pertengahan 2014. “Kalau pipa yang dikerjakan Pertagas itu selesai, maka penjualan kami akan meningkat karena mendapat tambahan konsumen dari industri,” ujarnya.

Tahun ini, perusahaan menyediakan US$6 juta untuk belanja modal atau capital expenditure (Capex) pada 2013. Alokasi dana itu digunakan perusahaan untuk membangun pipa bersama, sehingga gas dapat mengalir ke pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Tanjungpriok.

Pembangunan pipa bersama itu sebenarnya membutuhkan investasi US$10 juta. Akan tetapi, perusahaan menganggarkannya secara tahun jamak, sehingga tahun depan masih harus mengalokasikan US$4 juta untuk pembangunan pipa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper