Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku usaha memprediksi harga roti dan kue tahun depan akan mengalami kenaikan antara 5%-10% seiring dengan kenaikan harga bahan baku yang sebagian besar berasal dari luar negeri.
Ketua Asosiasi Pengusaha Bakery Indonesia (Apebi) Chris Hardijaya mengatakan kenaikan harga bahan baku bisa mencapai 10% ditambah kenaikan Tarif Dasar Listrik dan LPG. Padadal, tahun ini produsen tepung terigu telah menyesuaikan harga secara bertahap hingga 10%.
“Prediksi tahun depan sepertinya tidak begitu menggembirakan. Kekhawatiran akan pelemahan rupiah yang masih akan berlanjut hingga tahun depan membuat kami juga harus menyesuaikan harga antara 5%-10%,” kata Chris kepada Bisnis, Selasa (17/12/2013).
Dia menambahkan pelemahan ini menyebabkan terjadinya kenaikan harga tepung terigu, ragi, mentega, coklat, dan perisa makanan. Bahan baku dalam negeri akan naik antara 5%-20%, sedangkan bahan baku impor bisa lebih tinggi.
Pelaku usaha roti mulai menaikkan harga produk hingga 10% sejak awal September 2013 akibat kenaikan harga bahan baku karena adanya pelemahan nilai tukar rupiah.
Pengusaha roti, lanjutnya, tidak bisa serta merta menaikkan harga meskipun biaya produksi naik. Alhasil, langkah yang ditempuh adalah dengan mengurangi keuntungan yang didapat.
Nilai pasar khusus roti dan kue diprediksi hanya tumbuh sebesar 6% tahun depan dibandingkan dengan realisasi tahun ini yang mencapai Rp18,4 triliun. Pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan 2012-2013 yang mencapai 7% dengan nilai Rp17,2 triliun.