Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor LNG, Pertamina Perkuat Bisnis Gas di Dalam negeri

PT Pertamina (Persero) berupaya memperkuat bisnis gas di dalam negeri dengan mengimpor 0,8 juta ton gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) per tahun dari Cheniere Energy Inc.
Bisnis.com, JAKARTA—PT Pertamina (Persero) berupaya memperkuat bisnis gas di dalam negeri dengan mengimpor 0,8 juta ton gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) per tahun dari Cheniere Energy Inc.
 
Hari Karyuliarto, Direktur Gas Pertamina, mengatakan perusahaan harus mengantisipasi peningkatan permintaan gas di dalam negeri. Untuk itu, perseroan berupaya mengamankan pasokan LNG dengan menandatangani perjanjian jual beli gas (PJBG) LNG dari perusahaan asal Amerika Serikat.
 
“LNG ini kan pasarnya akan sangat menarik pada 2018, jadi kami harus mengamankan pasokannya agar dapat didistribusikan di dalam negeri,” katanya di Jakarta, Kamis (5/12).
 
Hari menuturkan PJBG dengan Cheniere akan berlaku selama 20 tahun sejak pasokan pertama dikirim pada 2018. Meski enggan menyebut harga belinya, dia memastikan Pertamina membeli LNG itu sesuai dengan harga pasar di Amerika Serikat.
 
Berdasarkan PJBG yang ditandatangani, Pertamina akan membeli LNG dengan basis free on board melalui patokan harga pembelian yang didasarkan pada index bulanan Henry Hub yang ditambahkan dengan komponen tetap.
 
Permintaan gas di dalam negeri sendiri diperkirakan akan meningkat 3,9% pada 2025, sehingga kebutuhan gas menjadi 7,2 miliar standar kaki kubik per hari (billion standard cubic feet per day/BSCFD). Peningkatan tersebut dipicu oleh bertambahnya pembangkit listrik yang menggunakan gas di wilayah Jawa dan Sumatra.
 
Pasokan LNG itu nantinya akan dialokasikan untuk terminal penerima LNG milik Pertamina yang saat ini masih dalam tahap pembangunan, seperti LNG Storage and Regasification Arun dan Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Jawa tengah.
 
“LNG ini kan jadi portofolio kami, jadi nanti alokasinya masih fleksibel dan bisa untuk pasokan fasilitas yang membutuhkan,” ujarnya.
 
Saat ini, Pertamina melalui PT Pertamina Gas (Pertagas) Niaga telah memiliki head of agreement (HoA) pasokan gas dari Terminal Arun untuk Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei, dan Kawasan Industri Medan dengan masing-masing volume 75 juta standar kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/MMscfd), serta 105 MMscfd untuk PLN.
 
Sementara itu, FSRU Jawa Tengah masih belum dapat dibangun, karena Pertamina menunggu pembeli dan kepastian pasokan LNG. “Kalau kami tidak tahu pasokan untuk FSRU jawa Tengah, bagaimana kami membuat HoA-nya, dan bagaimana kami menjalankan proyeknya,” katanya.
 
Pemerintah sebenarnya telah mengalokasikan LNG dari Proyek Tangguh, Indonesia Deepwater Development, dan Muara Baru. Proyek Tangguh akan memasok 7 kargo LNG pada 2013 untuk Terminal Arun, dan 8 kargo pada 2014.
 
Selanjutnya pasokan itu akan meningkat menjadi 14 kargo pada 2015, dan 15 kargo pada 2016. Setelah itu, pasokan akan menjadi 12 kargo per tahun pada 2017 hingga 2021. Sementara itu, FSRU Jawa Tengah baru akan mendapat 2 kargo LNG pada 2019, 5 kargo pada 2020, dan 4 kargo pada 2021.
 
LNG dari Proyek IDD akan memasok 4 kargo untuk Terminal Arun pada 2017 hingga 2021. proyek itu juga akan memasok 7 kargo untuk FSRU Jawa Tengah pada 2016, 12 kargo pada 2017, 10 kargo pada 2019, 7 kargo pada 2020, dan 3 kargo pada 2021.
 
Terakhir, LNG dari Proyek Muara Baru yang digarap ENI akan memasok 7 kargo untuk FSRU Jawa Tengah pada 2017, 10 kargo pada 2018, 11 kargo pada 2019, dan 12 kargo per tahun untuk periode 2019 hingga 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper