Bisnis.com, PACITAN, Jawa Timur - Empat Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) proyek fast track program (FTP) I—yang telah memasok listrik ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) di Jawa—dipastikan menyetop konsumsi penggunaan bahan bakar minyak (BBM).
Direktur Operasi Jawa Bali Sumatra PLN Ngurah Adnyana mengatakan setelah selesai pembangunan keempat PLTU tersebut, beban konsumsi BBM untuk pembangkit listrik wilayah Jawa-Bali masih menyisakan sedikit pemakaian di Bali.
"Yang masih menggunakan BBM untuk daerah Jawa-Bali hanya tinggal Bali saja sekitar 2%," katanya di sela-sela acara peresmian empat PLTU Rabu (16/10/2013).
Dia mengatakan keseluruhan penggunaan BBM untuk pembangkit listrik saat ini hanya tinggal 15%. Untuk Pulau Jawa, karena ada pasokan gas dari floating storage regasification unit (FSRU) Jawa Barat yang telah dialirkan sejak Juni tahun ini melengkapi pemenuhan kebutuhan listrik di Jawa.
Keempat PLTU tersebut adalah PLTU Pacitan unit 1 dan unit 2 berkapasitas 2x315 MW, PLTU Banten-Lontar unit 2 dan unit 3 berkapasitas 2x315 MW, PLTU Jawa Timur-Paiton unit 9 yang memiliki kapasitas 660 MW, dan PLTU Jawa Tengah di Rembang unit 1 dan unit 2 berkapasitas 2 x 315 MW.
Dari empat PLTU yang telah masuk ke jaringan PLN, total kapasitas listrik di Jawa menjadi 31.000 MW. Beban puncak untuk pulau terpadat ini 23.000 MW. Perseroan mencatat sejak awal tahun 2013 hingga Oktober, peningkatan konsumsi listrik Jawa-Bali telah mencapai 400 MW. Adnyana mengatakan setiap tahun peningkatan beban puncak sebesar 1.500 MW.
Listrik yang mengalir di Jawa saat ini berasal dari PLTU, pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG). Khusus untuk PLTU Pacitan, PLN mendapat pasokan batu bara dari Kalimantan. Batu bara yang digunakan untuk menghaliskan uap berkadar rendah (low rank) yaitu 4.000 kkal.
Jarman, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, mengatakan PLTU yang baru diresmikan di Jawa ini akan membantu penyerapan batu bara nasional.
"Dengan adanya empat PLTU, diharapkan absorsi komoditas tersebut meningkat, sehingga dapat membantu kenaikan harga batu bara," katanya.
Batu bara diangkut oleh tongkonan dari Kalimantan menuju Jawa melalui Selat Bali. PLTU Pacitan membutuhkan 40.000 ton batu bara per hari.