Bisnis.com, SEMARANG - Populasi sapi ternak dan sapi potong di Jawa Tengah diperkirakan masih surplus meski data sensus sementara menunjukkan penurunan kuantitas.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng Whitono mengutip angka hasil sensus oleh BPS Jateng, menunjukkan jumlah sementara populasi sapi dan kerbau per Juni 2013 sebanyak 1,65 juta ekor.
"Data itu masih sementara, menunjukkan penurunan populasi sapi dan kerbau 512.940 ekor atau 23,71% jika dibandingkan 2011, namun penurunan itu tidak hanya terjadi di provinsi ini melainkan terjadi hampir di semua provinsi pengembang seperti Jawa Timur, DIY dan Jawa Barat," ujarnya, Selasa (17/9/2013).
Sebelum itu, pihaknya menyebutkan populasi sapi ternak dan potong di Jateng mencapai 2,027 juta ekor yang dikembangkan di 3.191 kelompok petani ternak lintas tenggara, dan lintas tengah.
Lintas tenggara meliputi Kabupaten Boyolali, Sragen, Sukoharjo, Wonogiri, Klaten, Karanganyar, adapun lintas tengah mencakup Kabupaten Semarang, Magelang, Wonosobo serta Temanggung.
Berdasarkan data sementara itu, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan tidak khawatir wilayah Jateng akan kekurangan daging sapi, pasalnya sampai saat kebutuhan daging sapi per tahun hanya 60.000 ton atau sekitar 300.000 ekor sapi hidup untuk dipotong.
Upaya pengembangan agribisnis sapi potong terus ditingkatkan untuk mendorong swasembada daging sekaligus pemanfaatan fungsi ternak sebagai tenaga kerja dan tabungan petani.
Kasie Pendidikan dan Pelatihan Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia Peternakan (BPSDM-NAK) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng, Susilowati berharap pengembangan usaha agribisnis peternakan khususnya sapi potong mampu meningkatkan fungsi kelembagaan tani dan kelompok tani supaya lebih mandiri.
"Pelatihan BPSDM-NAK juga bertujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif pada pengembangan usaha sehingga tercapai kompetensi peternak sapi di bidang penumbuhan agribisnis peternakan sapi potong," katanya.
Pada pekan ini, pihaknya melakukan pendampingan terhadap 30 peternak sapi potong di Desa Wulungsari Kabupaten Wonosobo, selama 6 hari 12 - 17 September.
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Wonosobo Agus Subagyo menilai pembinaan teknis agrbisnis dan teknis berkelompok perlu disampaikan kepada peternak mengingat sapi merupakan jenis ternak ruminansia besar yang paling populer.
"Melalui pelatihan, petani akan tergerak mengembangkan ternak sapi sebagai tenaga kerja sekaligus tabungan, disamping hanya memeliharanya sebagai penghasil daging," ujarnya.
Agus berharap melalui pelatihan itu 30 peternak sapi potong dari Kelompok Tani-Peternak Sapi terbantu menemukan pola pengembangan peternakan yang lebih modern dengan memanfaatkan teknologi produk sapi melalui perencanaan agroinput yang tepat.
Materi dalam pelatihan tersebut meliputi beberapa hal seperti pengelolaan usaha sapi potong, peningkatan kualitas ternak sekaligus pasar yang lebih luas, peningkatan kesehatan hewan dan kandangnya, pengolahan limbah serta dasar kesehatan hewan dan lingkungan sekitarnya.