Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Qualcomm Perkecil Porsi Pembinaan UKM di Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA — Produsen chipset, Qualcomm Inc memperkecil pembinaan terhadap usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia pasca sukses menjadikan 15.000 wanita Indonesia sebagai pengusaha.

Bisnis.com, JAKARTA — Produsen chipset, Qualcomm Inc memperkecil pembinaan terhadap usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia pasca sukses menjadikan 15.000 wanita Indonesia sebagai pengusaha.

Shawn Covell, Vice President Wireless Reach Initiative Qualcomm, mengatakan program menggerakkan wanita sebagai pengusaha di Indonesia telah usai pada tahun ini. “Untuk tahun selanjutnya, qualcomm akan lebih fokus untuk membina masyarakat di bidang kesehatan, sosial dan budaya,” katanya kepada Bisnis di Nusa Dua, Bali, Jumat (6/9/2013).

Untuk program pembinaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) selanjutnya, Qualcomm akan fokus ke negara berkembang lain di Asia dan Afrika. Untuk program pembinaan, Qualcomm masih akan menyeleksi usulan yang masuk untuk dikembangkan lebih lanjut.

Shawn mengatakan, selama lebih dari 6 tahun Qualcomm telah berada di Indonesia untuk membangun wanita Indonesia sebagai wirausahawan. Salah satunya dengan menunjuk PT RUMA (Rekan Usaha Mikro Anda) sebagai ajang berkreasi para wanita Indonesia di bidang wireless entrepreneur.

Perusahaan asal San Diego, AS ini sepakat untuk memperkuat semangat wirausaha masyarakat Indonesia dengan mengembangkan pemanfaatan teknologi. Aplikasi pertama yang dibangun adalah Jual Pulsa dan dilanjutkan dengan Info Kerja. Berbagai aplikasi dalam paket aplikasi itu dapat diakses dan digunakan dengan mudah.

Hingga saat ini, kata Shawn, Qualcomm telah mendevelop 15.000 wanita di Indonesia untuk memasarkan produk usaha kecilnya melalui gadget 3G yang diberikan. “Para ibu-ibu itu terbukti mampu membantu suami untuk menghidupi keluarga.”

Selain memasarkan produk mereka dengan gadget yang dimiliki, jelas Shawn, mereka juga bisa berjualan top up pulsa telepon, membayar sejumlah rekening bulanan melalui peranti yang digunakan.

Adapun terkait dana pembinaan, Shawn masih enggan menyebutkan. Pembinaan itu berlangsung secara terus menerus dari tahun ke tahun. “Dana tidak dipatok, pemberian donasi hanya berdasarprogram kerja dan tingkat kesuksesan dari program.”

Shawn mengutip dari sebuah laporan "Women and Mobile: A Global Opportunity" seorang wanita di negara berkembang 21% lebih rendah untuk memiliki ponsel daripada laki-laki. Adapun di Asia Tenggara, bahkan lebih tinggi, yakni sebanyak 37% perempuan lebih mungkin untuk memiliki ponsel dibandingkan dengan pria.

“Hal ini menunjukan masih ada kesempatan yang luar biasa untuk mengatasi kesenjangan gender ponsel.” Sementara itu, lanjut shawn, Booz & Company menemukan bahwa meningkatkan lapangan kerja perempuan ke tingkat laki-laki bisa memiliki dampak langsung terhadap PDB. Tercatat di peranan perempuan meningkatkan 5% PDB di AS, 9% di Jepang, 12% di Uni Emirat Arab, dan 34% di Mesir.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper