Bisnis.com, JAKARTA—Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai kebutuhan Otoritas Transportasi Jabodetabek (OTJ) mendesak di tengah terus menurunnya kualitas mobilitas warga di Jakarta.
Danang Parikesit, Ketua Umum MTI, mengatakan mobilitas warga di Jakarta dipengaruhi juga oleh wilayah-wilayah lain di sekitar Ibukota, dalam hal ini Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek).
Oleh karena itu, dia menilai koordinasi antar stakeholder di dalam wadah OTJ menjadi suatu keharusan dalam pengelolaan transportasi.
Di Jabodetabek ada 10 pemda dan kira-kira ada 5-8 instansi pusat yang terlibat sehingga butuh pembentukan OTJ sesegera mungkin yang terdiri dari lintas pemerintah pusat dan daerah serta swasta,” katanya.
Dia mengatakan hal itu di sela acara Forum Bisnis dan Transportasi di Jakarta yang terselenggara atas kerja sama Bisnis Indonesia dengan MTI, Kamis (29/8/2013).
Tidak hanya koordinasi antar pemerintah pusat dan daerah, Danang menilai keterlibatan swasta, dalam hal ini dunia usaha dan para profesional, juga penting di dalam OTJ.
Pasalnya, dunia usaha memiliki kontribusi berupa investasi di bidang transportasi, sedangkan masyarakat profesional berkontribusi dalam melakukan kajian di bidang ini.
“Sebelumnya kan melalui business as usual selama berpuluh tahun, tampaknya progress tidak terlihat. Oleh karena itu, kami melihat kesempatan yang baik untuk mendorong OTJ sebagai upaya bersama,” pungkasnya. (ra)