Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memaparkan 4 sasaran paket kebijakan ekonomi pemerintah yang diumumkan hari ini, Jumat (23/8/2013).
Sasaran-sasaran itu dinyatakan Presiden dalam pembukaan Sidang Kabinet Paripurna tentang Reformasi Birokrasi yang berlangsung sore ini.
Pertama , paket kebijakan pemerintah adalah memperbaiki neraca transaksi berjalan untuk menstabilakan pergerakan nilai tukar dan IHSG.
"Untuk memperbaiki current account, agar defisit yang ada itu bisa kita kurangi. Langkah kebijakan itu juga bertujuan untuk mengelola stabilitas nilai tukar dan juga IHSG," ujarnya..
Kedua, pemerintah tetap ingin menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah perlambatan ekonomi global. Upaya ini dilakukan melalui percepatan realisasi proyek investasi dan kebijakan mempertahankan daya beli masyarakat.
Ketiga, adalah memastikan stabilitas harga di pasar domestik.
Pemerintah mengeluarkan rangkaian kebijakan untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri dengan prioritas utama komoditas kebutuhan pokok.
Keempat, pemerintah dan dunia usaha bersinergi agar perusahaan-perusahaan sebisa mungkin menghindari kebijakan pemutusan hubungan kerja di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi.
"Empat hal itu yang menjadi fokus, meski ada hal yang lain. Saya berharap seluruh jajaran kabinet untuk aktif mengimplementasikan kebijakan yang telah saya ambil dan saya tetapkan," kata Presiden.
Kepala Negara optimistis Indonesia bisa melalui goncangan perekonomian jika seluruh menteri dan pejabat lain mampu mengimplementasikan paket kebijakan yang dipersiapkan.