Bisnis.com, JAKARTA—Bank Indonesia mengungkapkan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan II 2013 mengalami defisit yang lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya.
Direktur Departemen Komunikasi BI Peter Jacobs menjelaskan perbaikan NPI ditopang surplus yang cukup signifikan pada transaksi modal dan finansial (TMF) antara lain akibat meningkatnya aliran modal masuk langsung (FDI) dan penerbitan obligasi valas pemerintah.
Dia menjelaskan defisit pada Transaksi Berjalan (TB) meningkat cukup tinggi.
“Defisit transaksi berjalan terutama didorong oleh menurunnya ekspor, perlambatan ekonomi global dan penurunan tajam harga komoditi global,” jelasnya, Kamis (15/8/2013).
Defisit pada transaksi berjalan dipengaruhi oleh pembayaran bunga utang yang cukup besar pada triwulan II-2013. Hal itu terbukti dengan cadangan devisa (cadev) pada akhir Juli 2013 tercatat US$92,67 miliar atau setara dengan 5,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Peter menjelaskan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) diprakirakan akan membaik ditopang penurunan defisit pada TB dan sejalan dengan dampak perlambatan permintaan domestik dan penyesuaian pada nilai tukar rupiah. (Donald Banjarnahor)