Bisnis.com, SURABAYA-- Penumpang penerbangan internasional di Bandara Juanda Surabaya pada Lebaran, Kamis (8/8/2013), turun 18% dibanding sehari sebelumnya.
Staf Humas Bandara Juanda Surabaya Surya Eka menguraikan tepat pada hari H Lebaran penumpang pesawat internasional 5.989 orang menggunakan 39 pesawat.
Sehari sebelumnya atau Rabu (7/8/2013) penumpang penerbangan internasional 7.077 orang menggunakan 45 pesawat. Sedangkan pada H-2 atau Selasa (6/8/2013) penumpang internasional 7.513 orang menggunakan 45 pesawat.
"Bila berdasar data penumpang penerbangan internasional puncaknya H-2," jelasnya, Jumat (9/8/2013).
Dia menuturkan dibandingkan momen serupa tahun lalu, penerbangan hari H Lebaran naik 49% dan kenaikan H-1 sebesar 32%.
Adapun penerbangan domestik, sambungnya, Kamis kemarin ada 34.074 orang penumpang dilayani 291 pesawat. Jumlah itu turun dibanding Rabu 39.963 orang penumpang dilayani 332 pesawat.
Menurutnya, bila berdasar data penumpang penerbangan domestik tertinggi Rabu 44.255 orang penumpang dilayani 352 pesawat.
Sebagai informasi, Bandara Juanda Surabaya memberlakukan operasional 24 jam pada Lebaran seiring peningkatan permintaan penerbangan tambahan selama Lebaran.
Maskapai internasional yang menambah penerbangan di antaranya Value Air Singapore, China Airline, Cathay Pasific dan Silk Air. Mereka menambah penerbangan dari kawasan Asia seperti dari Singapore atau Hongkong. (ltc)
Penumpang Pesawat Turun Saat Lebaran
Bisnis.com, SURABAYA-- Penumpang penerbangan internasional di Bandara Juanda Surabaya pada Lebaran, Kamis (8/8/2013), turun 18% dibanding sehari sebelumnya. Staf Humas Bandara Juanda Surabaya Surya Eka menguraikan tepat pada hari H Lebaran penumpang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Linda Teti Silitonga
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
6 jam yang lalu
Bos Eramet Buka-bukaan Soal RI Batasi Pasokan Nikel
11 jam yang lalu