BISNIS.COM, DENPASAR—Pemerintah mendorong investasi di sektor pengolahan kelautan dan perikanan untuk memberikan nilai tambah mengingat melimpahnya hasil yang selama ini diekspor dalam bentuk segar.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengatakan industrialisasi kelautan dan perikanan kian strategis karena memiliki keterkaitan dengan sektor lain.
“Pada 2012, investasi mencapai Rp2 triliun dan diharapkan naik untuk periode 2013,” katanya seusai menghadiri Asia Conference on Oceans, Food Security and Blue Growth (ACOFB) 2013 di Nusa Dua, Bali, Selasa (18/6/2013).
Saat ini, pemerintah mendorong investasi di sektor itu dengan konsep blue economy agar mampu menciptakan produksi komoditas kelautan dan perikanan yang berkualitas dan berkelanjutan.
Keberhasilan industrialisasi kelautan dan perikanan dalam menerapkan konsep ekonomi biru juga dinilai bisa mencapai ketahanan pangan dan mensejahterakan masyarakat.
Sharif memaparkan pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan menarik investor baru serta memfasilitasi mediasi, promosi, dan pengurangan hambatan bagi investor.
Dalam konsep mendorong investasi untuk sektor perikanan dan kelautan, pemerintah telah bekerja sama dengan pemerintah Belanda didukung Bank Dunia dan FAO untuk menciptakan investasi blue economy itu.
Sementara itu, dalam Konferensi ACOFB yang dihadiri sekitar 300 peserta yang berasal dari 24 negara, pemerintah juga berharap datangnya investasi. Peserta terdiri dari pejabat pemerintahan sejumlah negara, kalangan dunia usaha, organisasi internasional, ilmuwan, dan akademisi bidang kelautan dan perikanan serta praktisi.
Dia mengatakan hasil dari konferensi ini akan dijadikan sebagai rekomendasi pada KTT yang sama tetapi pada tataran global di Den Haag, Belanda, pada 9 September hingga 13 September 2013.