BISNIS.COM, JAKARTA—Laju inflasi Mei diperkirakan berkisar 0,31% sampai 0,4% dengan sumbangan terbesar masih berasal dari komponen bahan makanan.
Juniman, Kepala Ekonom Bank Internasioal Indonesia (BII), memperkirakan laju inflasi Mei sebesar 4% month-to-month (mtm) atau 5,93% year-on-year (yoy). Komponen bahan makanan yang paling berkontribusi mendorong laju inflasi, lanjutnya, adalah cabe, buah, sayur, dan daging.
“Efek kenaikan inflasi akibat larangan impor hortikultura pada awal tahun masih terasa di sini, masih ada tanda-tanda harga hortikultura yang cenderung naik. dan belum ada penurunan berarti,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (30/5/2013).
Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti memperkirakan laju inflasi Mei 2013 sebesar 0,31% mtm atau 5,8% yoy. Selain sumbangan terbesar berasal dari komponen bahan makanan, Destry mengatakan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang dilakukan pada bulan lalu cukup berpengaruh mendorong laju inflasi Mei.
“TDL itu perkiraan kami pengaruhnya sekitar 0,08% [dalam laju inflasi Mei],” ujarnya.
Destry juga mengatakan wacana kenaikan harga bahan bakar minya (BBM) bersubsidi juga ikut menimbulkan ekspektasi yang mendorong laju inflasi Mei. Ekspektasi ini, imbuhnya, terutama mendorong laju inflasi barang konsumsi masyarakat.