BISNIS.COM, JAKARTA--China Power Investment (CPI) Corp berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kalimantan Utara dengan kapasitas 7.000 MW.
"PLTA-nya nanti lokasinya di Sungai Kayang, Kalimantan Utara," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik usai menerima kunjungan Vice President CPI, Xia Zhong, di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (27/5)
PLTA berkapasitas 7.000 MW itu, menurutnya, akan dibangun dalam lima tahap selama lima tahun.
Jero menambahkan pembangunan PLTA ditargetkan akan dimulai pada 2014 mendatang. Pihaknya juga mewajibkan CPI untuk menggandeng subkontraktor lokal terkait pembangunan PLTA tersebut.
"Saya juga meminta mereka mengadakan CSR yang baik di desa-desa dimana mereka berinvestasi, daerah tersebut harus menciptakan lapangan kerja bagi para tenaga kerja lokal," paparnya.
Selain proyek PLTA, CPI juga tertarik untuk berinvestasi pada pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pabrik pengolahan mineral (smelter) di Indonesia.
"Mereka dengar Indonesia sedang mencari solusi agar smelter bisa segera dibangun di Indonesia, contohnya smelter bauksit, alumunium," katanya.
CPI adalah salah satu dari lima BUMN terbesar di China dan merupakan perusahaan energi yang komprehensif mengintegrasikan industri listrik, batubara, alumunium, kereta api dan pelabuhan. (Antara)