Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PRODUKSI MANUFAKTUR: Lampaui Target, Tumbuh 8,94%

BISNIS.COM, JAKARTA--Pertumbuhan produksi industri manufaktur pada kuartal I/2013 mampu melampaui target Kementerian Perindustrian yakni mencapai 8,94%.

BISNIS.COM, JAKARTA--Pertumbuhan produksi industri manufaktur pada kuartal I/2013 mampu melampaui target Kementerian Perindustrian yakni mencapai 8,94%.

Sebelumnya, Kemenperin menargetkan pertumbuhan pada kuartal ini sebesar 6,2%.

Namun, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Rabu (1/5), produksi manufaktur tersebut melambat jika dibandingkan dengan produksi pada kuartal I/2012 yang mampu tumbuh 11,10% dari kuartal I/2011.

Selain itu, pertumbuhan produksi pada kuartal ini juga turun 2,25% dibandingkan dengan kuartal IV/2012.

Beberapa jenis industri manufaktur yang mengalami pertumbuhan produksi di antaranya kendaraan bermotor, trailer, dan semi trailer sebesar 27,73%, kayu, barang dari kayu dan gabus, barang anyaman dari bambu rotan sebesar 23,88%, komputer, barang elektronik dan optik 22,79%, barang kimia dan barang dari bahan kimia 18,27%, serta barang logam, bukan mesin dan peralatannya 15,87%.

Sementara, jenis industri manufaktur yang mengalami penurunan di antaranya minuman 0,08%, kertas dan barang dari kertas 1,74%, furnitur 4,44%, farmasi, produk obat kimia, dan obat tradisional 4,64%, serta karet dan barang dari karet serta platik 5,60%.

Menperin M.S. Hidayat menargetkan sepanjang tahun ini pertumbuhan industri manufaktur dapat tumbuh 7,01%. Hidayat menambahkan, pertumbuhan signifikan baru akan terjadi pada kuartal II/2013 dan seterusnya. Beberapa faktor yang memengaruhi perlambatan di antaranya pertumbuhan ekonomi China yang lambat, tekanan kenaikan tarif tenaga listrik (TTL) dan upah minimum provinsi (UMP).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper