MEDAN-- Pemerintah diminta memastikan proyek Arun LNG Receiving & Regasification Terminal dan Pipa Gas
Transmisi Arun – Belawan dapat beroperasi sesuai target, yaitu Oktober 2014, sehingga dapat mengurangi krisis gas di Sumut.
Wakil Ketua Umum Bidang Energi dan Mineral Kamar Dagang dan Industri Provinsi Sumatra Utara Tohar Soehartono mengatakan target itu diharapkan dapat direalisasikan, mengingat pemenang tender bakal diumumkan pada akhir bulan ini dan sebagian lahan sudah dibebaskan.
“Pada akhir Maret ini kabarnya akan diputuskan pemenang tender untuk proyek Pipa Gas Transmisi Arun – Belawan,” jelasnya, Kamis (14/3/2013).
Dia mengemukakan pada saat ini pembebasan lahan untuk pembangunan proyek tersebut masih sekitar 70% dari panjang lahan yang dibutuhkan, yakni sepanjang 375 km. Sekitar 30% lahan belum dibebaskan, yakni milik PTPN I dan perusahaan perkebunan swasta di Aceh.
Sebelumnya, SVP Upstream Strategic Planing & Operation Evaluation Pertamina Djohardi A Kusumah mengatakan Kilang Regas dan pipa Arun-Belawan digunakan untuk meregasifikasi LNG dengan kapasitas 400 mmscfd.
"Proyek itu, dikerjakan untuk mendistribusikan gas ke PLN dan kebutuhan industri Sumatra Utara melalui pipa 375 kilometer. Percepatan pembangunan infrastruktur gas akan meningkatkan ketahanan energi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia secara umum dan Sumut secara khusus," tambahnya.
Lebih jauh, dia juga mengatakan pendukung utama percepatan pembangunan infrastruktur gas adalah dukungan kuat dan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait, seperti percepatan penyelesaian pembebasan lahan, perizinan, dan kebutuhan lain.
Arun LNG Receiving & Regasification Terminal yang berlokasi di Blang Lancang, Lhokseumawe, Aceh memiliki total kapasitas 12.5 MTPA dengan kapasitas maksimal 120,000 barrel per hari. (msb)