BISNIS.COM, JAKARTA--Kendati rencana penaikan harga gas ditunda, bahan bakar rumah tangga tersebut mengalami kenaikan di tingkat eceran. Tak tanggung-tanggung kenaikan harga gas mencapai Rp25.000 per tabung.
Berdasarkan pemantauan Bisnis.com, harga gas elpiji di sebuah toko ritel di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, pagi ini (14/03), naik menjadi Rp98.000 per tabung ukuran 12 kg. Harga itu naik sebesar Rp25.000 per tabung dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Adapun harga blue gas ditawarkan sebesar Rp93.000 per tabung. Padahal harga gas yang diedarkan oleh PT Tigaraksa Satria Tbk itu sebulan sebelumnya sebesar Rp73.000 per tabung, sehingga naik sebesar Rp20.000 per tabung.
"Belum tau ya kalau naik? Kenaikan dari tanggal satu lalu [1 Maret]. Naiknya antara 20.000 dan Rp25.000 per tabung," ujarnya kepada Bisnis.
Lonjakan harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) 12 kg kontras dengan pembatalan rencana penaikan harga oleh produsen, PT Pertamina. Dengan demikian harga LPG tetap berada di kisaran Rp70.200 per tabung.
Sebelumnya, Vice President Coorporate Communcation Pertamina Ali Mundakir mengatakan Pertamina telah mengalami kerugian hingga Rp850 miliar dalam sebulan akibat tidak dinaikkannya harga gas elpiji non subsidi 12 kg.
Oleh sebab itu Pertamina akan menaikan harga gas elpiji 12 kg tahun ini menjadi Rp 95.600 per tabung, atau naik sebesar Rp25.400 per tabung dari harga sebelumnya yang sebesar Rp70.200 per tabung untuk mengurangi kerugian pada tahun lalu. Pertamina mencatat kerugian sebesar US$541,9 juta karena masalah harga jual LPG non subsidi 12 kg.