BISNIS.COM, JAKARTA-Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Achmad Gani Ghazali menjelaskan pemberlakukan contra flow atau berlawan arus di jalan tol pada prinsipnya tidak dibenarkan. Ia menegaskan jika ingin menerapkan contra flow lajur itu harus dibangun permanen.
"Prinsipnya BPJT itu bukan penanganan (kemacetan), itu tidak sesuai dengan norma-norma jalan tol. Kalau contra flow ya permanen,"ujar Gani di Jakarta,Minggu (10/03/2013).
Ia mengungkapkan pembangunan jalur permanen untuk contra flow itu bertujuan meminimalisir kecelakaan. Contra flow paparnya tidak berkaitan dengan standar palayanan minimum (SPM) tetapi lebih ke operasional.
SPM paparnya lebih terkait dengan pelayanan fisik jalan seperti tersedianya mobil derek, respon yang cepat terhadap kecelakaan, tidak adanya lubang di jalan, pagar dan lampu jalan tol.
Sebelumnya operator jalan tol terbesar Indonesia, PT Jasa Marga Tbk akan menambah dua ruas tol berlawan arus atau contra flow untuk mengurai kemacetan di ruas tol dalam kota.
Contra flow pertama yang akan segera dilaksanakan dari simpang Cawang pada kilometer 0+500 hingga kilometer 6+100 yang berada di kawasan Cempaka Putih. Selanjutnya contra flow di jalur Grogol-Slipi dari arah Jelambar menuju Semanggi.
Contra flow baru ini akan menambah jalur contra flow yang telah berjalan saat ini yakni Cawang-Semanggi, sehingga menjadi tiga ruas.
Pemberlakukan contra flow ini, akan dimulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB atau saat jam sibuk. Jasa Marga memperkirakan penerapan contra flow ini bisa mengurai kemacetan hingga 30%.
